Kelainan bawaan pada kandung kemih dapat berupa tidak adanya kandung kemih don ekstrofi kandung kemih.
Gangguan pada uretra
Kelainan pada uretra antara lain hipospadia pada pria, yaitu suatu keadaan di mana uretra pada bagian distal penis, tidak berkembang dengan sempuma. Tindakan yang dapat dilakukan ialah operasi bedah plastik untuk menyambung defek tersebut. Operasi dilakukan bila usia anak sudah mencapai kurang lebih empat tahun.
Gangguan berkemih
Retensi Urine
Retensi urine adalah tertahannya urine di dalam kandung kemih, dapat terjadi secara akut maupun kronik. Pada keadaan akut, berkemih berhenti secara mendadak di mana pasien tiba-tiba tidak bisa berkemih. Dalam keadaan kronik, retensi urine terjadi akibat adanya obstruksi yang terusmenerus pada uretra.
Penyebab gangguan ini adalah:
Gejala don tanda. Diawali dengan aliran urine yang makin lambat, kemudian terjadi poliuria yang makin lama makin parch disebabkan oleh pengosongan kandung kemih yang tidak efisien. Selanjutaya, akan terjadi distensi abdomen akibat dilatasi kandung kemih.
Prognosis. Bila penatalaksanaan pada keadaan akut kurang baik dapat menyebabkan retensi kronik. Penatalaksanaan. Untuk gangguan ini dilakukan kateterisasi uretra, dilatasi uretra dengan bougi, don drainase supra pubik.
Katetertsasi
Inkontinensia urine adalah suatu keadaan urine bocor secara terus menerus. Penyebab gangguan ini adalah trauma sfingter, gangguan neurogenik dari saluran urinaria bagian bawah, adanya fistula karena operasi, kongenital fistula, ektopik uretral orifisium.
Gangguan pada uretra
Kelainan pada uretra antara lain hipospadia pada pria, yaitu suatu keadaan di mana uretra pada bagian distal penis, tidak berkembang dengan sempuma. Tindakan yang dapat dilakukan ialah operasi bedah plastik untuk menyambung defek tersebut. Operasi dilakukan bila usia anak sudah mencapai kurang lebih empat tahun.
Gangguan berkemih
Retensi Urine
Retensi urine adalah tertahannya urine di dalam kandung kemih, dapat terjadi secara akut maupun kronik. Pada keadaan akut, berkemih berhenti secara mendadak di mana pasien tiba-tiba tidak bisa berkemih. Dalam keadaan kronik, retensi urine terjadi akibat adanya obstruksi yang terusmenerus pada uretra.
Penyebab gangguan ini adalah:
- pada lumen uretra, misalnya karena adanya kalkulus.
- pada dinding uretra, yaitu karena adanya striktur.
- pada dinding uretra yang tertekan, misalnya karena hipertrofi prostat, fimosis.
Gejala don tanda. Diawali dengan aliran urine yang makin lambat, kemudian terjadi poliuria yang makin lama makin parch disebabkan oleh pengosongan kandung kemih yang tidak efisien. Selanjutaya, akan terjadi distensi abdomen akibat dilatasi kandung kemih.
Prognosis. Bila penatalaksanaan pada keadaan akut kurang baik dapat menyebabkan retensi kronik. Penatalaksanaan. Untuk gangguan ini dilakukan kateterisasi uretra, dilatasi uretra dengan bougi, don drainase supra pubik.
Katetertsasi
- Katetecisasi urine.adalah memasukkan kateter e dalam kandung; kemih mePalcti uretra.
- MengetuarKan air tcemtn
- Mengosol gkan kandung kemih untuk, suatu pemeriksan dan persiapan operas!.
- Menampung air kemih.
- Pasiein yang mengalami retensi.i urine.
- Pasien yang perlu pemeriksaan urine stern.
- Pasien yang.akan dilakukan foto daerah kandung kemih.
- Pasien diberitahu engenai.tindakan yang akan dilakukan
- Menjaga privasi clan rasa aman pasien
- Atur p©sis tidur pasien dengan coca menekuk kedu fu ut.
Inkontinensia urine adalah suatu keadaan urine bocor secara terus menerus. Penyebab gangguan ini adalah trauma sfingter, gangguan neurogenik dari saluran urinaria bagian bawah, adanya fistula karena operasi, kongenital fistula, ektopik uretral orifisium.
0 comments:
Post a Comment