1.Multinational Corporation (MNC)
Merupakan perusahaan dengan pendekatan etnosentris karena menjalankan operasional di banyak negara tetapi pembuatan keputusan utama dilakukan di perusahaan di negara asal. Contoh: Sony, ExxonMobil, Deutsche Bank.
2.Transnational Corporation (TNC)
Merupakan organisasi dengan pendekatan polisentris karena menjalankan operasional di banyak negara dengan cara mendesentralisasikan pengelolaan perusahaan (terutama strategi pemasaran) pada manajemen lokal. Contoh: McD.
3.Borderless Organization
Merupakan perusahaan dengan pendekatan geosentris karena menjalankan operasional di banyak negara dengan cara menghilangkan hambatan geografis yang bersifat artifisial melalui penghapusan pembagian divisi berdasarkan negara (penghapusan divisi struktural).
Tahapan-tahapan Perusahaan Menjadi Global:
Tahapan I – Passive Response:
Tahapan II – Initial Overt Entry (Langkah awal memasuki pasar luar negeri dengan cara yang lebih jelas/terbuka)
Tahapan III – Established International Operations (Operasional secara internasional):
Lisensi untuk perusahaan manufaktur
Aliansi Strategis
Merupakan kemitraan antara perusahaan dengan perusahaan asing, dimana kedua perusahaan saling berbagi sumber daya dan pengetahuan serta risiko dan imbal hasil.
Merupakan perusahaan dengan pendekatan etnosentris karena menjalankan operasional di banyak negara tetapi pembuatan keputusan utama dilakukan di perusahaan di negara asal. Contoh: Sony, ExxonMobil, Deutsche Bank.
2.Transnational Corporation (TNC)
Merupakan organisasi dengan pendekatan polisentris karena menjalankan operasional di banyak negara dengan cara mendesentralisasikan pengelolaan perusahaan (terutama strategi pemasaran) pada manajemen lokal. Contoh: McD.
3.Borderless Organization
Merupakan perusahaan dengan pendekatan geosentris karena menjalankan operasional di banyak negara dengan cara menghilangkan hambatan geografis yang bersifat artifisial melalui penghapusan pembagian divisi berdasarkan negara (penghapusan divisi struktural).
Tahapan-tahapan Perusahaan Menjadi Global:
Tahapan I – Passive Response:
- Melakukan ekspor (menjual produk yang dibuat di dalam negeri ke luar negeri) atau impor (menjual produk yang dibuat di luar negeri di pasar dalam negeri)
- Merupakan langkah yang membutuhkan investasi paling minim dan dengan risiko yang paling minim pula. Umumnya perusahaan memulai bisnis global dengan cara ini.
Tahapan II – Initial Overt Entry (Langkah awal memasuki pasar luar negeri dengan cara yang lebih jelas/terbuka)
- Upaya yang dapat dilakukan:
- Menjual produk di pasar asing dengan cara mengirimkan karyawan perusahaan ke luar negeri untuk melakukan perjalanan bisnis secara rutin atau melalui perantaraan agen/perwakilan di negara asing.
- Membuat kontrak dengan perusahaan lain di luar negeri untuk membuat produk perusahaan. Contoh: Nike.
- Perusahaan tidak memiliki karyawan di luar negeri.
Tahapan III – Established International Operations (Operasional secara internasional):
- Merupakan upaya paling intensif dalam mengejar pasar global.
- Upaya-upaya yang mungkin dilakukan:
- Menjual lisensi/hak waralaba
Lisensi untuk perusahaan manufaktur
Aliansi Strategis
Merupakan kemitraan antara perusahaan dengan perusahaan asing, dimana kedua perusahaan saling berbagi sumber daya dan pengetahuan serta risiko dan imbal hasil.
Perusahaan Patungan (Joint Venture)
Antara perusahaan dengan perusahaan asing sepakat untuk membentuk perusahaan baru yang terpisah dan independent dari kedua perusahaan.
Antara perusahaan dengan perusahaan asing sepakat untuk membentuk perusahaan baru yang terpisah dan independent dari kedua perusahaan.
Anak Perusahaan di Luar Negeri (foreign subsidiary)
Membutuhkan investasi langsung di negara lain untuk pendirian kantor atau fasilitas produksi baru yang terpisah & independen. Upaya ini merupakan upaya yang membutuhkan paling banyak sumber daya dan memiliki risiko terbesar. Peralihan dari satu tahapan ke tahapan selanjutnya membutuhkan investasi yang makin besar & dengan risiko yang kian besar pula.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam beroperasi di lingkungan global:
Membutuhkan investasi langsung di negara lain untuk pendirian kantor atau fasilitas produksi baru yang terpisah & independen. Upaya ini merupakan upaya yang membutuhkan paling banyak sumber daya dan memiliki risiko terbesar. Peralihan dari satu tahapan ke tahapan selanjutnya membutuhkan investasi yang makin besar & dengan risiko yang kian besar pula.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam beroperasi di lingkungan global:
- Lingkungan Hukum dan Politik à Stabilitas politik:? Hukum di negara lain: Apa dan bagaimana?
- Lingkungan Ekonomi à Stabilitas dan kekuatan nilai tukar mata uang negara asal perusahaan dengan mata uang negara asing:? Tingkat inflasi:? Aturan pajak:?
- Budaya Negara:
- Yakni nilai dan sikap yang dianut oleh penduduk di suatu negara, yang membentuk perilaku dan keyakinan penduduk negara tersebut.
- Pengaruh budaya negara pada karyawan lebih besar dari pengaruh budaya organisasi.
- Geert Hofstede: Ada 4 dimensi budaya suatu negara, yakni:
- Individualisme vs Kolektivisme
- Power Distance: Besar/Moderat/Kecil
- Uncertainty Avoidance: Tinggi/rendah
- Kuantitas vs Kualitas Hidup
0 comments:
Post a Comment