Klasifikasi Apendisitis

KLASIFIKASI APENDISITIS 

Klasifikasi Apendisitis ada 2, yaitu : 
1. Apendisitis Akut, dibagi atas : 
   a. Apendisitis akut fokalis atau segmentalis, yaitu setelah sembuh akan timbul striktur lokal. 
   b. Appendisitis purulenta difusi, yaitu sudah bertumpuk nanah. 

Appendisitis akut dalam 48 jam dapat menjadi : 
   a. Sembuh 
   b. Kronik 
   c. Perforasi 
   d. Infiltrat 

2. Apendisitis Kronis, dibagi atas : 
a. Apendisitis kronis fokalis atau parsial, yaitu setelah sembuh akan timbul striktur lokal. 
b. Apendisitis kronis obliteritiva, yaitu appendiks miring dimana biasanya ditemukan pada usia tua.


Anatomi

Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Apendiks merupakan organ yang berbentuk tabung panjang dan sempit. Panjangnya kira-kira 10cm (kisaran 3-15cm) dan pada orang dewasa umbai cacing berukuran sekitar 10 cm. Walaupun lokasi apendiks selalu tetap yaitu berpangkal di sekum, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda-beda, yaitu di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang pasti tetap terletak di peritoneum. 

Apendiks memiliki lumen sempit dibagian proximal dan melebar pada bagian distal. Saat lahir, apendiks pendek dan melebar dipersambungan dengan sekum. Selama anak-anak, pertumbuhannya biasanya berotasi ke dalam retrocaecal tapi masih dalam intraperitoneal. Pada apendiks terdapat 3 tanea coli yang menyatu dipersambungan caecum dan bisa berguna dalam menandakan tempat untuk mendeteksi apendiks. Posisi apendiks terbanyak adalah Retrocaecal (74%) lalu menyusul Pelvic (21%), Patileal(5%), Paracaecal (2%), subcaecal(1,5%) dan preleal (1%).


0 comments:

Post a Comment