Proses enkripsi ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Plain
teks -> Algoritma Enkripsi -> Cipher teks ->Algoritma Dekrispsi ->
Plain teks
User A | | User B
|----------------------Kunci (Key) --------------------|
User A | | User B
|----------------------Kunci (Key) --------------------|
Gambar 1
Informasi asal yang dapat di
mengerti di simbolkan oleh Plain teks, yang kemudian oleh algoritma Enkripsi
diterjemahkan menjadi informasi yang tidak dapat untuk dimengerti yang
disimbolkan dengan cipher teks. Proses enkripsi terdiri dari dua yaitu
algoritma dan kunci. Kunci biasanya merupakan suatu string bit yang pendek yang
mengontrol algoritma. Algoritma enkripsi akan menghasilkan hasil yang berbeda
tergantung pada kunci yang digunakan. Mengubah kunci dari enkripsi akan
mengubah output dari algortima enkripsi.
Sekali cipher teks telah
dihasilkan, kemudian ditransmisikan. Pada bagian penerima selanjutnya cipher
teks yang diterima diubah kembali ke plain teks dengan algoritma dan dan kunci
yang sama.
Keamanan dari enkripsi
konvensional bergantung pada beberapa faktor. Pertama algoritma enkripsi harus
cukup kuat sehingga menjadikan sangat sulit untuk mendekripsi cipher teks
dengan dasar cipher teks tersebut. Lebih jauh dari itu keamanan dari algoritma
enkripsi konvensional bergantung pada kerahasian dari kuncinya bukan
algoritmanya. Yaitu dengan asumsi bahwa adalah sangat tidak praktis untuk
mendekripsikan informasi dengan dasar cipher teks dan pengetahuan tentang
algoritma diskripsi / enkripsi. Atau dengan kata lain, kita tidak perlu menjaga
kerahasiaan dari algoritma tetapi cukup dengan kerahasiaan kuncinya.
Manfaat dari konvensional
enkripsi algoritma adalah kemudahan dalam penggunaan secara luas. Dengan
kenyataan bahwa algoritma ini tidak perlu dijaga kerahasiaannya dengan maksud
bahwa pembuat dapat dan mampu membuat suatu implementasi dalam bentuk chip
dengan harga yang murah. Chips ini dapat tersedia secara luas dan disediakan
pula untuk beberapa jenis produk. Dengan penggunaan dari enkripsi konvensional,
prinsip keamanan adalah menjadi menjaga keamanan dari kunci.
Model enkripsi yang digunakan
secara luas adalah model yang didasarkan pada data encrytion standard (DES),
yang diambil oleh Biro standart nasional US pada tahun 1977. Untuk DES data di
enkripsi dalam 64 bit block dengan menggunakan 56 bit kunci. Dengan menggunakan
kunci ini, 64 data input diubah dengan suatu urutan dari metode menjadi 64 bit output.
Proses yang yang sama dengan kunci yang sama digunakan untuk mengubah kembali
enkripsi.
0 comments:
Post a Comment