Terdapat
sedikitnya 12 spesies enterokokus. Enterococcus faecalis merupakan yang
paling sering dan menyebabkan 85-90% infeksi enterokokus. Enterokokus adalah
yang paling sering menyebabkan infeksi nosokomial, terutama pada unit perawatan
intensif, dan hanya pada pengobatan dengan sefalosporin dan antibiotika lainnya
dimana mereka bersifat resisten. Enterokokus ditularkan dari satu pasien ke
pasien lainnya terutama melalui tangan perawat kesehatan yang beberapa diantara
mereka mungkin pembawa enterokokus pencernaannya. Enterokokus kadang-kadang
ditularkan melalui melalui alat-alat kedokteran. Pada pasien tempat yang paling
sering terkena infeksi adalah saluran kemih, luka tusuk dan saluran empedu dan
darah.
Stafilococcus saprophyticus
Stafilokokus secara khas tidak berpigmen, resisten
terhadap novobiosin, dan nonhemolitik; bakteri ini menyebabkan infeksi saluran
kemih pada wanita muda.
Cara
Penularan
Bakteri
masuk ke saluran kemih manusia dapat melalui beberapa cara yaitu :
-
Penyebaran
endogen yaitu kontak langsung dari tempat infeksi terdekat
-
Hematogen
-
Limfogen
-
Eksogen
sebagai akibat pemakaian alat berupa kateter atau sistoskopi
Dua jalur
utama masuknya bakteri ke saluran kemih adalah jalur hematogen dan asending,
tetapi asending lebih sering terjadi.
1. Infeksi hematogen (desending)
Infeksi
hematogen kebanyakan terjadi pada pasien dengan daya tahan tubuh rendah, karena
menderita suatu penyakit kronik, atau pada pasien yang sementara mendapat
pengobatan imunosupresif. Penyebaran hematogen dapat juga terjadi akibat adanya
fokus infeksi di salah satu tempat. Contoh mikroorganisme yang dapat menyebar
secara hematogen adalah Staphylococcus aureus, Salmonella sp, Pseudomonas,
Candida sp., dan Proteus sp.
Ginjal
yang normal biasanya mempunyai daya tahan terhadap infeksi E.coli karena itu
jarang terjadi infeksi hematogen E.coli. Ada beberapa tindakan yang
mempengaruhi struktur dan fungsi ginjal yang dapat meningkatkan kepekaan ginjal
sehingga mempermudah penyebaran hematogen. Hal ini dapat terjadi pada keadaan
sebagai berikut :
ü Adanya bendungan total aliran urin
ü Adanya bendungan internal baik karena
jaringan parut maupun terdapatnya presipitasi obat intratubular, misalnya
sulfonamide
ü Terdapat faktor vaskular misalnya
kontriksi pembuluh darah
ü Pemakaian obat analgetik atau estrogen
ü Pijat ginjal
ü Penyakit ginjal polikistik
ü Penderita diabetes melitus
0 comments:
Post a Comment