Faktor Resiko Gangguan Muskuloskeletal

Beberapa pekerjaan mempunyai resiko ganguan muskuloskeletal atau Musculoskeltal Disorder (MSD). Hal ini meliputi pekerjaan itu sendiri atau bagaimana menjalankan pekerjaan itu dilakukan yang dapat meningkatkan faktor resiko MSD. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan MSD, namun faktor utamanya berupa tenaga yang dipaksakan (force), posisi yang tidak sesuai (awkward postures) dan pengulangan pekerjaan(repetition).(5) 

Tenaga yang berlebihan (force) 

Kerja yang dipaksa menunjuk pada berapa banyak otot melakukan pekerjaan dan berapa banyak tekanan yang diberikan pada tubuh. Semua pekerjaan membutuhkan kerja dari otot dengan tingkat tekanan yang berbeda-beda. Meskipun sutu pekerjaan memberikan tekanan yang berbeda-beda pada setiap otot, hal ini dapat sangat berbahaya pada bagian otot yang lain yang dapat menyebabkan kerusakan pada otot atau tendonnya, persendian atau jaringan lunak lainnya. 

Cidera yang terjadi dapat disebabkan oleh satu jenis gerakan saja atau gerakan yang sangat berbahaya. Cidera tersebut paling sering disebabkan karena tekanan pada otot dari yang sedang hingga yang berat yang dilakukan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dan/atau posisi tubuh yang tidak sesuai. (6) 

Beberapa pekerjaan dapat memberikan resiko yang berbeda-beda pada setiap bagian tubuh. Misalnya, mengangkat beban berat yang jauh dari tubuh meningkatkan tekanan pada diskus vertebra dan tulang belakang pada punggung bawah. Hal ini berpotensi mengakibatkan kerusakan pada diskus vertebra dan tulang belakang itu sendiri.(6) 

Postur yang tidak alamiah (awkward postures) 

Posture merupakan nama lain dari posisi dari berbagai bagian tubuh pada saat beraktivitas. Pada sebagian besar persendian postur yang baik berarti bahwa persendian tersebut lebih dekat dengan badan. Persendian yang letaknya lebih jauh dari postur normal merupakan postur yang tidak baik dan akan memberikan tegangan yang lebih pada otot, tendon dan ligamen disekitar persendian. (6) 

Beberapa posisi tubuh dapat menyebabkan kelelahan dan perasaan tidak nyaman jika dipertahankan dalam jangka waktu yang cukup lama. Misalnya, jika seseorang berdiri dalam jangka waktu yang lama maka akan menyebabkan kaki terasa sakit, kelamahan otot secara umum dan low back pain.(7) Demikian pula halnya jika lengan direntangkan sepenuhnya maka sendi bahu dan siku berada pada jarak jangkau yang maksimal. Jika seseorang menarik atau mengangkat secara berulang-ulang dalam posisi yang demikian maka akan sangat beresiko untuk terjadi cidera.(6) 

Ada dua aspek dari postur tubuh yang dapat menyebabkan keluhan muskuloskeletal. Pertama berhubungan dengan posisi tubuh. Sebaga contoh bekerja dengan tubuh yang membungkuk kedepan, kebelakang, atau tubuh yang berkelok-kelok. Contoh lain posisi tubuh yang berbahaya termasuk mengjangkau benda diatas bahu, menjangkau benda dibelakang tubuh, memutar lengan, membengkokkan pergelangan tangan ke depan, belakang, atau kesamping. Jika salah satu bagian tubuh dekat dengan tubuh dari jarak jangkaunya, maka tidak akan terjadi penarikan dan tekanan pada tendon dan saraf. Pengunaan posisi tubuh tertentu dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan keluhan muskuloskeletal.(7) 

Aspek kedua yang memiliki kontribusi terhadap keluhan muskuloskeletal yaitu meletakkan leher dan bahu pada posisi tertentu. Untuk melakukan pergerakan pada lengan, otot-otot pada leher dan bahu akan berkontraksi dan akan terus berkontraksi selama pekerjaan tersebut berlangsung. Kontraksi yang terjadi akan menekan pembuluh darah yang menyebabkan berkurangnya aliran darah pada otot-otot tangan yang sedang bekerja. Bagaimanapun, dalam kondisi demikian demikian dibutuhkan darah yang banyak karena kerja otot yang terus-menerus. Dua hal dapat terjadi disini. Otot-otot leher atau bahu akan menjadi sangat lelah meskipun hanya melakukan sedikit gerakan atau tidak ada gerakan sama sekali. Pada saat yang bersamaan pengurangan aliran darah ke tangan akan mempercepat kelelahan yang terjadi pada otot. Kedua hal ini akan memudahkan terjadinya cedera.(7) 

Dalam hal postur yang tidak alamiah, adalah sangat penting untuk mempertimbangkan hal-hal berikut:(6) 
  • berapa lama seseorang berada dalam postur tertentu 
  • berapa kali dilakukan postur yang tidak sesuai dalam jangka waktu tertentu. 
  • berapa kali tenaga maksimal digunakan dalam posisi yang tidak sesuai 
Pengulangan yang berkali-kali (repetititon) 

Resiko MSD meningkat jika salah satu bagian tubuh yang sama digunakan secara berulang-ulang. Pekerjaan yang dilakukan secara berulang-ulang akan menyebabkan kelelahan, kerusakan jaringan, dan kadang-kadang nyeri dan rasa tidak nyaman (discomfort). Hal ini dapat terjadi bahkan ketika tenaga yang digunakan sedikit dan postur yang tidak terlalu berbahaya. Dalam melakukan pekerjaan yang berulang-ulang, tidak cukup hanya memperitungkan berapa seringnya pekerjaan itu diulangi, tetapi juga mencakup: 


  • berapa lama seserorang melakukan pekerjaan tersebut, 
  • posture yang diperlukan, dan 
  • jumlah tenaga yang diberikan. 
Selain ketiga faktor diatas, terdapat juga faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya MSD, yaitu: (11) 

  • contact stress, 
  • getaran, 
  • suhu yang dingin, 
  • lingkungan kerja yang panas, 
  • pengaturan pekerjaan, dan 
  • metode kerja.


0 comments:

Post a Comment