Pengertian Uretritis

Uretritis adalah peradangan pada uretra. Infeksi ini disebabkan oleh kuman gonorroe atau kuman lain, kadang-kadang uretritis terjadi tanpa adanya bakteri.

Uretritis akut biasanya terjadi karena naiknya infeksi atau sebaliknya, oleh karena prostat mengalami infeksi. Keadaan ini lebih sering diderita oleh kaum lake-lake. Tanda dan gejala uretritis meliputi mukosa merah edema, terdapat cairan eksudat yang purulen, ada ulserasi pada uretra, ada rasa ' gatal yang menggelitik, gejala khas pada uretritis GO, yaitu "good morning sign". Pada lake-lake, pembuluh darah kapiler melebar, kelenjar uretra ter­sumbat oleh kelompok nanah. Pada perempuan, jarang ditemukan ureteritis akut, kecuali bila pasien menderita GO.

Pemeriksaan diagnostik untuk uretritis akut dilakukan pemeriksaan ter­hadap sekret uretra untuk mengetahui kuman penyebab. Tindakan peng­obatan dengan memberi antibiotika. Bila terjadi striktur dilakukan dilatasi uretra dengan menggunakan boligit. Bila komplikasi berikan antibiotika.

Uretritis kronik. Infeksi ini disebabkan oleh pengobatan yang tidak sempurna pada masa akut, prostates kronik, atau striktura uretra. Tanda dan gejala infeksi ini berupa mukosa terlihat granuler dan merah dan getah uretra positif terlihat pada page hari sebelum miksi pertama. Bila tidak diobati dengan baik, infeksi dapat menjalar ke kandung kemih, ureter, ginjal. Tindakan pengobatan dilakukan dengan pemberian kemoterapi dan anti­biotika atau banyak minum untuk melarutkan bakteri (kurang lebih 3000 cc/ hari). Komplikasi gangguan ini berupa radang yang dapat menjalar ke prostat.

• Batu saluran kemih

Batu saluran kemih adalah adanya bate pada saluran kemih yang bersifat idiopatik dan dapat menimbulkan stasis dan infeksi. Penyebab gangguan ini masih belum dapat dipastikan, kemungkinan karena adanya faktor infeksi (infeksi tersering disebabkan oleh E. coli), defisiensi vitamin A, diet yang salah, kekurangan minum atau dihidrasi, hiperparatiroidisme (penyakit metabolik bawaan, faktor lingkungan dari sumber air minum.

Bab 2 Penatalaksanaan Keperawatan Pasien Gangguan Sistem Perkemihan

Dikenal dua jenis bate, yaitu batu anorganik (misalnya, tripel fosfat, kalsium oksalat, kalsium fosfat, dan batu yang mengandung magnesium) dan batu organik (misalnya, asam urat, sistin, xantin). Secara radiologis, batu­batu ini dikenal berupa batu radiopaque, (umumnya bate ini adalah batu anorganik) dan bate radiolucent (umumnya dari batu-batu organik).

Patofisiologi. Di dalam air seni terdapat pembentuk bate, yaitu asam urat dan oksalat. Kelarutan bahan-bahan tersebut di dalam saluran urine tergantung pada pH urine. Selain dari bahan-bahan tersebut, di dalam urine terdapat juga bahan koloid, yaitu musin, asam musin, kontraitin. Bila salah satu dari ketiga bahan tersebut tidak ada, akan terjadi kristalisasi dari bahan­bahan yang lain. Selanjutnya, kristalisasi berlangsung terns mengendap pada organ saluran kemih dan menjadi batu saluran kemih.

Pemeriksaan diagnostik. Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan analisis urine (volume urine, berat jenis urine, protein, reduksi, sedimen) dan kultur urine (terhadap mikroorganisme, tes sensitivitas). Juga dilakukan foto ronsen dengan BNO (bulk nier oueazicht) atau foto abdomen. Dare pemeriksaan ini dapat diketahui batu dalam saluran kemih, contoh di ginjal. Sedangkan IVP dilakukan untuk mengetahui struktur sistem kalis ginjal, ureter dan kandung kemih.

Pemeriksaan BN0

Pemeriksaan BNO adalah penggambaran dari ginjal dan kandung kemih kemih. Tujuan tindakan inii untuk menilai kontur, letak dan besar batu ginjal dan untuk melekat kolunma vertebralis.

Persiapan pasien:
  1. Sehari sebelum pemeriksaan, pasien barns makan bubur
  2. kecap.
  3. Pukul 19.00 pasien makan malam terakhir selanjutnya pasien
  4. puasa, dilarang merokok dan mengurangi bicara.
  5. Pukul 20.00 pasien minum garam Inggris sebanyak 30 gram.
  6. Pukul 04.00 pasien dilakukan klisma.
  7. Pukul 08.00 pasien diantar ke bagian radiologi.
• Tipe batu pada sistem perkemihan
Tipe bate dapat dibedakan menurut tempatnya, yaitu batu ginjal, ureter, kandung kemih (vesikolitiasis), dan batu uretra.


0 comments:

Post a Comment