Dosis dan Cara Pemberian Apokyn




Dosis dari APOKYN sebaiknya selalu diekspresikan dalam mililiter untuk menghindari kebingungan. Dosis dari APOKYN yang efektif dan dapat ditoleransi adalah 0,2 ml (2 mg) sampai 0,6 ml (6 mg). APOKYN diindikasikan hanya untuk pemberian subkutan. APOKYN sebaiknya diberikan bersama dengan antiemetik. Antiemetika yang umumnya digunakan adalah Trimethobenzamide. Trimethobenzamide dengan dosis 300 mg secara oral harus diberikan dimulai 3 hari sebelum dosis inisiasi dari apomorfin diberikan dan dilanjutkan paling tidak 1-2 bulan dari terapi.

Farmakokinetika
Absorpsi. Apomorfin HCl adalah substansi lipofilik yang diabsorpsi dengan cepat (waktu hingga kadar puncak antara 10-60 menit) setelah pemberian subkutan pada abdomen. Setelah pemberian subkutan, Apomorfin menunjukkan bioavailibilitas yang sama dengan pemberian intravena. Apomorfin menunjukkan farmakokinetik linear pada rentang dosis 2-8 mg setelah pemberian injeksi subkutan dosis tunggal pada abdomen pasien dengan penyakit Parkinson idiopatik.
Distribusi. Rasio kadar Apomorfin plasma terhadap total darah ialah satu. Rata-rata volume distribusi ialah 218 L (rentangnya 123 – 404 L). Kadar maksimum pada cairan serebrospinal ialah kurang dari 10% kadar maksimum plasma dan terjadi setelah 10-20 menit kemudian.

Metabolisme dan Ekskresi. Rata-rata harga clearence ialah 23 L/jam (rentangnya 125 – 401 L/jam) dan rata-rata waktu paruh eliminasi ialah 40 menit (rentangnya 30 – 60 menit). Jalur metabolisme pada manusia tidak diketahui. Jalur yang mungkin meliputi sulfatasi, N-demetilasi, glukuronidasi, dan oksidasi. Secara in vitro, apomorfin mengalami autooksidasi dengan cepat. Pada populasi khusus, harga clearence apomorfin ditunjukkan tidak dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, berat badan, durasi penyakit Parkinson, kadar levodopa dan durasi terapi.

Kerusakan Hati. Pada sebuah studi pembandingan subjek dengan kerusakan hati (dirusak secara sedang seperti yang ditunjukkan oleh metode klasifikasi Child-Pugh) dan relawan sehat, harga AUC0-∞ dan Cmax meningkat sekitar 10% dan 25% setelah pemberian apomorfin dosis tunggal secara subkutan pada abdomen. Studi pada subjek dengan kerusakan hati parah belum dilakukan

Kerusakan Ginjal. Pada sebuah studi pembandingan subjek dengan kerusakan ginjal (dirusak secara sedang seperti yang ditunjukkan oleh perkiraan clearance kreatinin) dan relawan sehat, harga AUC0-∞ dan Cmax meningkat sekitar 16% dan 50% setelah pemberian Apomorfin dosis tunggal secara subkutan pada abdomen. Waktu rata-rata hingga kadar puncak dan waktu paruh eliminasi apomorfin tidak dipengaruhi keadaan ginjal. Studi pada subjek dengan kerusakan ginjal parah belum dilakukan. Dosis pemberian awal untuk pasien dengan kerusakan ginjal ringan atau sedang harus dikurangi.

Interaksi Obat.
Carbidopa/levodopa; farmakokinetik levodopa tidak berubah ketika apomorfin dan levodopa diberikan bersama-sama secara subkutan pada pasien. Tetapi, perbedaan respon motorik terlihat signifikan. Kadar awal levodopa yang penting untuk respon motorik yang lebih baik turun secara signifikan, menyebabkan peningkatan durasi efek tanpa perubahan pada respon maksimal terapi levodopa. Interaksi obat:
  1. Antagonis 5HT3. Dilaporkan bahwa terjadi hipotensi, dan kehilangan kesadaran ketika apomorfin diberikan dengan ondansetron. Penggunaan apomorfin dengan golongan antagonis 5HT3 (seperti) adalah kontraindikasi.
  2. Antagonis dopamin. Karena apomorfin merupakan agonis dopamin, maka ada kemungkinan bahwa antagonis dopamin seperti neuroleptik (phenothiazines, butyrophenones, thioxanthenes) atau metoklopramide dapat menurunkan keefektifan dari Apokyn. Pasien dengan kelainan psychotic yang berat, sebaiknya pengobatan dengan agonis dopamin hanya jika potensi manfaatnya lebih besar dari resikonya.
  3. Obat dengan interval Qt/Qtc yang panjang karena dapat berpotensi terjadinya efek proaritmia
  4. Interaksi dengan tes laboratorium. Belum diketahui adanya interaksi antara apomorfin dengan uji laboratorium
  5. Karsinogenesis, mutagenesis, gangguan pada fertilitas. Apokyn tidak bersifat karsinogenik. Apomorfin bersifat mutagenik secara in vitro pada bakteri menggunakan Ames test, pada mammalian mouse lymphoma assay (in vitro), pada chromosomal aberration assay (in vitro), dan pada mouse lymphoma assay (in vitro). Akan tetapi apomorfin tidak bersifat mutagenik pada in vivo micronucleus assay pada mencit.
APOKYN jangan digunakan bagi pasien alergi terhadap APOKYN atau pada beberapa bahan yang terkandung di dalamnya. APOKYN juga berisi suatu sulfit yang disebut metabisulfit. Sulfit dapat menyebabkan efek yang hebat yaitu reaksi alergi yang bisa mengancam hidup beberapa orang-orang terutama pada penderita asma.
 
Sebelum menggunakan APOKYN, pasien wajib berkonsultasi dengan dokter mengenai semua kondisi-kondisi medis, termasuk jika pasien sering pusing, sering pingsan, mempunyai tekanan darah rendah, mempunyai asma, alergi terhadap obat sulfit atau sulfa, mempunyai gangguan hati, mempunyai gangguan ginjal, mempunyai gangguan jantung, pernah menderita stroke atau gangguan lainnya pada otak, pernah mengalami gangguan jiwa atau disebut penyakit asychatic, peminum alkohol, sedang hamil atau berencana untuk hamil (diketahui bahwa APOKYN bisa menyebabkan janin anda terganggu), sedang menyusui (diketahui bahwa APOKYN dikeluarkan lewat air susu dan bisa membahayakan bayi). Mengenai semua obat yang pernah digunakan, termasuk obat resep dan tanpa resep, vitamin, suplemen herbal. APOKYN dan obat-obatan tertentu saling berinteraksi satu sama lain, dan meyebabkan efek samping yang serius. Ini terjadi khususnya ketika pasien menggunakan obat tertentu yang disebut “vasodilator” dengan beberapa obat lain yang menurunkan tekanan darah atau pemakaian obat lain yang membuat mengantuk.

APOKYN digunakan harus diinjeksikan hanya di bawah kulit (subkutan) dan bukan ke dalam vena. Jangan menginjeksikan APOKYN kecuali telah ada diskusi antara pasien dan dokter dan keduanya paham akan semua petunjuknya. Selama mengkonsumsi APOKYN, harus diperhatikan hal-hal berikut:
  1. Jangan minum alkohol selama Anda menggunakan APOKYN.  Alkohol yang digunakan bersamaan dengan APOKYN dapat menyebabkan efek samping yang buruk.
  2. Jangan mengkonsumsi obat yang membuat mengantuk ketika memakai APOKYN.
  3. Jangan mengemudi kendaraan, mengoperasikan mesin, atau melakukan apapun yang mungkin akan menyebabkan gangguan hati. APOKYN dapat menyebabkan pusing atau pingsan.
  4. Jangan mengubah posisi tubuh terlalu cepat. Jadi, ketika bangun dilakukan secara perlahan dari posisi duduk atau berbaring. Ini karena APOKYN dapat menurunkan tekanan darah dan menyebabkan kepeningan atau pingsan.


0 comments:

Post a Comment