Banyak penelitian gagal membedakan antara
interaksi obat yang mungkin terjadi dan kejadian interaksi obat yang
betul-betul merugikan atau membahayakan pasien. Jadi angka-angka yang
dilaporkan terlalu tinggi. Kejadian interaksi obat yang mungkin terjadi
diperkirakan berkisar antara 2,2 % - 30 % dalam penelitian pasien rawat inap di
rumah sakit, dan berkisar antara 9,2 % - 70,3 % pada pasien di masyarakat (Jankel CA & Speedie SM, 1990). Dari
kemungkinan tersebut hingga 11,1 % pasien yang benar-benar mengalami gejala
yang diakibatkan oleh interaksi obat (Jankel
CA & Speedie SM, 1990). Pada suatu penelitian selama 10 minggu, dari
691 pasien yang masuk rumah sakit, ditemukan 68 (9,8 %) pasien masuk rumah
sakit karena penggunaan obat dan 3 (0,4 %) pasien disebabkan oleh interaksi
obat (Stanton LA et al, 1994).
Bagaimanapun, berdasarkan data yang ada, tidak mungkin kita memperoleh data
yang menetapkan kejadian interaksi obat yang bermakna klinis, tetapi
kemungkinan kejadian interaksi obat tersebut jumlahnya cukup kecil (kurang dari
1 %).
Interaksi obat dapat menyebabkan seseorang
masuk rumah sakit, meskipun hal ini relatif jarang terjadi. Meskipun kejadian
interaksi obat yang bermakna klinis kecil, tetapi sejumlah besar pasien
mempunyai resiko morbiditas (angka kesakitan) atau bahkan mortalitas (angka
kematian) dalam pengobatan mereka.
0 comments:
Post a Comment