Kandungan rokok



Asap tembakau mengandung kurang lebih 4000 komponen. Beberapa diantaranya bersifat racun, beberapa lainnya dapat merubah sifat sel-sel tubuh menjadi ganas, setidaknya ada 43 zat dalam tembakau yang sudah diketahui dapat menyebabkan kanker.

3 zat berikut ini adalah yang paling lazim kita dengar, yaitu: nikotin, tar dan karbon monoksida.

Dalam tiap batang rokok, saat perokok menghirup nikotin ke dalam paru-paru mereka maka nikotin akan terserap ke dalam darah. Dalam 8 detik, nikotin telah berada di otak dan mengubah cara kerja otak. Hal ini berlaku begitu cepat karena nikotin bentuknya mirip dengan bahan kimia alami otak yaitu asetilkolin. Asetilkolin adalah salah satu neurotransmiter yang membawa pesan-pesan antara sel otak. Nikotin akan berikatan dengan reseptor asetilkolin di otak, yang akhirnya akan membawa perubahan bagi tubuh dan otak. Nikotin akan meningkatkan denyut jantung dan frekuensi nafas dan menyebabkan lebih banyak glukosa dilepaskan ke dalam darah. Mungkin hal inilah yang menyebabkan para perokok merasa lebih segar bila merokok. Namun ternyata dampak jangka panjangnya akan terjadi kerja jantung yang lebih berat, pengapuran pembuluh darah jantung, meningkatnya risiko penggumpalan darah dalam pembuluh darah serta dapat terjadi gangguan irama jantung.

Nikotin juga melekat pada neuron (sel otak) yang melepaskan neurotransmiter bernama dopamin. Nikotin akan menstimulasi neuron untuk melepaskan dopamin dalam jumlah yang besar. Dopamin akan menstimulasi sirkuit “kenikmatan” di otak, suatu dtruktur otak yang disebut sistem limbik. Sistem limbik ini berhubungan dengan rasa lapar/nafsu makan, proses belajar, memori, dan perasaan senang. Secara normal, rasa senag timbul bersamaan dengan makan, rasa tenang, dan bila bersama dengan orang yang kita cintai. Namun nikotin telah mengubah rasa “senang” ini pada perokok, menjadi “senang” hanya bila merokok.

Dalam 40 menit, setengah efek dari nikotin akan menghilang. Perokok akan merasa butuh untuk segera menghidupkan batang rokok berikutnya, karena tanpa merokok perokok akan merasa gelisah dan depresi. Dan lama kelamaan otak akan belajar untuk “ketagihan” sehingga dibutuhkan lebih banyak batang rokok untuk menimbulkan kualitas rasa “senang” yang sama.

Gas karbonmonoksida kita kenal sebagai asap yang keluar dari knalpot kendaraan bermotor. Karbon monoksida dalam tubuh akan mengurangi kemampuan darah untuk menyerap oksigen dari paru-paru. Hal ini terjadi karena sel darah merah sebagai pengangkut oksigen lebih mudah berikatan dengan karbon monoksida dibanding dengan oksigen. Lebih banyak menghisap rokok, lebih banyak karbon monoksida terserap dalam peredaran darah.

Tembakau yang dibakar akan mengeluarkan tar dan zat beracun alinnya. Mereka akan menempel pada sepanjang saluran nafas perokok dan pada saat yang sama akan mengurangi kekenyalan alveolus (kantung udara dalam paru-paru). Hal ini akan menyebabkan hanya sejumlah kecil udara yang dapat dihirup dan sedikit oksigen yang terserap ke dalam peredarandarah.

GAMBAR BATANG ROKOK DENGAN KANDUNGANNYA
Bahaya Rokok/Tembakau


Seperti halnya dengan bahan berbahaya lainnya yang menimbulkan risiko keracunan, merokok dapat menimbulkan efek jangka pendek dan jangka panjang.

1. Jangka pendek

Rambut dan nafas berbau rokok, kekurangan oksigen ke otak dan paru-paru, tekanan darah meningkat.

2. Jangka Panjang
Risiko kematian karena penyakit kardiovaskuler 2-3 kali lebih tinggi pada perokok dibanding dengan yang bukan perokok. Hal ini disebabkan karena:

- Pengapuran/plak pembuluh darah jantung (arteri koroner)

- Tingginya angka “sudden death” (kematian mendadak) pada perokok aktif, terutama pria berusia < 50 tahun.

- Pada perokok yang memiliki hipertensi, diabetes, atau gangguan kadar lemak darah yang tinggi akan memiliki risiko sakit jantung 3 kali lipat lebih besar daripada seorang perokok yang tidak memiliki penyakit penyerta di atas.

- Wanita yang menggunakan pil kontrasepsi yang juga seorang perokok berat, dapat menaikkan risiko terkena penyakit kardiovaskular 20 kali lebih besar daripada wanita yang tidak merokok.

- Semakin banyak merokok dan semakin lama merokok, semakin besar pula risiko terkena penyakit kardiovaskular.
Keganasan (kanker): paru-paru, rongga mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, pankreas, usus besar, ginjal, kandung kemih, prostat, rahim, indung telur, leher rahim, dan payudara. 90% kanker paru-paru timbul pada perokok.
Infeksi saluran pernafasan: merokok mempermudah timbulnya dan mempersulit penyembuhan radang tenggorokan, sinusitis, bronkitis dan radang paru-paru, dibanding mereka yang ridak merokok.
Penyakit penyumbatan paru-paru menahun (PPOK), misalnya bronkitis kronis. Paru-paru yang rusak karena rokok akan menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan juga kurang dapat menyerap oksigen.
Gangguan peredaran darah otak (stroke) dan kepikunan.
Rasa berdenyut, nyeri dan pincang pada kaki, karena gangguan aliran darah tungkai.
Radang dan tukak (luka) pada lambung.
Osteoporosis, sehingga memudahkan terjadinya patah tulang.
Impotensi dikarenakan penyempitan pada pembuluh darah ke alat kelamin.
Ibu hamil yang merokok berisiko melahirkan prematur, lahir mati (still birth), bayi lahir dengan berat badan rendah dan retardasi mental.

Berdasarkan “American Council on Health Science and Health” dan “National Cancer Institute USA”, dalam buku Rokok Membawa Maut yang dikeluarkan oleh Jabatan Kesihatan Negeri Pulau Pinang – Malaysia, merokok dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit atau kanker: :


Penyakit
Risiko kematian bagi perokok*)
Penyakit saluran pernafasan kronik
10-20 kali
Kanker paru-paru
7 – 15 kali
Kanker payudara
11 kali
Kanker  tenggorokan
5 – 13 kali
Kanker mulut
3-15 kali
Kanker esofagus
4-5 kali
Kanker kandung kemih
2-3 kali
Kanker pankreas
2 kali
Penyakit jantung
1 ½ - 3 kali
Kanker ginjal
1 ½ kali
Penyakit tukak lambung
2 kali
      
*) risiko kematian akan meningkat dengan junlah rokok yang dihisap sehari dan lamanya
     merokok.


0 comments:

Post a Comment