Kriteria rawat rumah sakit :
- Respon tidak adekuat terhadap terapi
- PO2 kurang dari 70 mmHg, adanya tanda gawat janin (penurunan gerakan, kardiotokodinamometri abnormal, kontraksi uterus)
- Penggunaan pengobatan multipel (membutuhkan tiga atau lebih pengobatan secara bersamaan)
- Penderita dengan riwayat asma berat yang memerlukan intubasi atau perawatan ICU dan kondisi transportasi yang kurang baik dan tempat tinggal ke rumah sakit.
Kriteria rawat ICU :
- Kesadaran menurun
- Terdapatnya aliran udara pernapasan yang kurang
- Terdapat tanda-tanda kelemahan, keadaan bertambah buruk atau memerlukan ventilasi mekanik
- APE/VEP1, kurang dari 25% nilai prediksi atau PCO2 lebih dari 35 mmHg.
Perawatan lanjut di luar rumah sakit
1. Kriteria untuk perawatan di rumah:
- Gejala dan pemeriksaan fisik mengalami perbaikan
- Pasien dapat berjalan tanpa gangguan
- APE/VEP1 lebih dari 70%
- Tidak ada gangguan pada janin
2. Disarankan untuk follow - up 2-4 hari dengan berkunjung ke RS
3. Berkunjung ke spesialis asma
PROGNOSIS
- Pada suatu penelitian asma dan kehamilan, sebagian pasien tidak mengalami perubahan, dimana terdapat keadaan menjadi buruk atau mengalami perbaikan dari keadaan sebelumnya.
- Wanita dengan penyakit ringan tidak mempunyai masalah
- Pasien dengan asma berat mempunyai risiko menjadi buruk
- Adanya bukti yang tidak tetap pada wanita dengan asma, dimana terjadi peningkatan insiden:
Ø Kehamilan yang menginduksi hipertensi
Ø Bayi kecil dan preterm (kejadian ini dapat diperkecil dan dikurangi dengan kontrol asma yang baik)
Ø Partus preterm.
RINGKASAN
- Asma merupakan penyakit kronik yang ditandai dengan inflamasi pada jalan napas, obstruksi saluran pernapasan yang reversibel dan respon berlebihan dari jalan napas, yang dapat sembuh sebagian atau total, spontan atau dengan terapi. Diagnosis asma tergantung pada informasi yang didapatkan dari beberapa sumber antara lain dari anamnesis pasien asma, pemeriksaan fisis, tes laboratorium, dan tes fungsi paru.
- Gejala asma selama kehamilan yaitu sekitar 1/3 wanita dengan gejala asma yang memberat dari sebelum hamil, 1/3 mengalami perbaikan atau dengan gejala minimal, dan 1/3 lainnya mengatakan gejala asma tidak berubah selama kehamilan. Penderita asma selama kehamilan akan mengalami dispnu yang lebih berat selama kehamilan, yang dapat mengakibatkan hipoksia berat pada ibu dan janin.
- Wanita yang menderita asma yang berat mempunyai risiko tinggi melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) dan bayi prematur. hipoksia neonatal, komplikasi selama persalinan, dengan tingkat mortalltas perinatal dan maternal yang tinggi pula.
- Prinsip penanganan penderita inpartu disertai asma sama dengan penanganan asma pada penderita yang tidak hamil. Beberapa aspek penting dalam penanganan asma meliputi pencegahan, monitoring fungsi paru, dan terapi farmakologi.
0 comments:
Post a Comment