Reseptor Dopamin

Dopamin adalah senyawa katekolamin yang penting pada otak mamalia, yang mengontrol fungsi aktivitas lokomotor, kognisi, emosi, re-inforcement positif, dan regulasi endokrin. Di perifer, dopamin turut mengatur fungsi kardiovaskuler, sekresi hormon, tonus pembuluh darah, fungsi renal dan motilitas gastrointestinal. Sistem dopaminergik menarik perhatian sejak lebih dari 30 tahun yang lalu karena banyak terlibat dalam patofisiologi berbagai penyakit seperti penyakit Parkinson, skizoprenia, dan hiperprolaktinemia.

Laporan pertama keberadaan reseptor dopamin pada sistem saraf pusat datang pada tahun 1972 dari suatu studi biokimia yang menunjukkan bahwa dopamin dapat menstimulasi adenilat siklase. Sejak itu reseptor dopamin mulai banyak diteliti dan pada awalnya ditemukan dua subtipe reseptor dopamin yaitu reseptor D1 dan D2. Selanjutnya setelah studi tentang kloning gen diperkenalkan, ditemukan tiga lagi subtipe reseptor, yang kemudian digolongkan berdasarkan kemiripannya ke dalam dua golongan besar yaitu keluarga reseptor D1 dan D2. yang termasuk keluarga D1 adalah reseptor D1, dan D5, sedangkan yang digolongkan keluarga reseptor D2 adalah reseptor D2, D3, dan D4. Semuanya merupakan reseptor metabotropik.

Sebagian besar obat dapat berikatan dengan semua tipe reseptor dopamin, tetapi dengan kekuatan yang berbeda-beda. Obat-obat golongan antipsikotik seperti haloperidol, klorpromazin, dan klozapin, berikatan lebih kuat dengan reseptor D2, yang memang terlibat dalam penyakit skizoprenia. Perlu diketahui bahwa skizoprenia adalah penyakit gangguan kejiwaan yang ditandai dengan gejala halusinasi, delusi, dan pikiran-pikiran yang tidak terorganisir, yang sebagiannya disebabkan karena hiperaktivitas dopamin pada jalur mesolimbik di otak.

Sebaliknya, pada pengobatan penyakit Parkinson, diperlukan obat agonis reseptor dopamin, seperti bromokriptin. Obat lebih baru untuk agonis reseptor dopamin adalah pergolid, pramipreksol, dan ropinirol. Penyakit Parkinson merupakan penyakit yang ditandai dengan tremor, bradikinesia dan ketidakseimbangan tubuh, yang disebabkan karena terjadinya degerenasi saraf dopaminergik. Karena itu, salah satu pendekatan pengobatannya adalah dengan mengaktivasi reseptor dopamin dengan agonisnya.


0 comments:

Post a Comment