Masalah ini sebenarnya tidak perlu
direpotkan atau dicemaskan secara berlebihan, tapi cukup diperhatikan untuk
menjaga kesehatan dan kondisi fisik tubuh kita. Bahkan masyarakat sekarang menjadi
paranoid, tenang apakah kita perlu mengkonsumsi cukup protein atau tidak dalam
jaman modern ini ?
Pernahkah anda memikirkan bagaimana
dan apakah nenek moyang kita mencemaskan
kenapa banyak protein yang harus dimakan seharinya ? Toh mereka tetao sehart, bugar dan tidak cepat jatuh sakit
atau mati.Tampaknya nenek moyang kita tidak pernah mempertimbangkan kekurangan protein, karena penyakit
darah tinggi, jantungan, osteoporosis
ataupun stroke.
Perlu Asam Amino
Para ahli kesehatan mengatakan nenek moyang
dulu tidak mati akibat kekurangan protein, tapi lebih banyak akibat kekurangan
gizi (malnutrisi) dan mereka sengaja tidak mencukupi prot ein dalam makanan
mereka. Gampangnya atubuh manusia tidak memerlukan protein. Apa yang
dibutuhkannya adalah asam amino dan bukannya protein murni.
Namun dunia sudah terpancing oleh
semaraknya gaya hidup yan g maju dan berkualitas, termasuk makanan serba
berprotein untuk memenuhi kebutuhan tubuh, kesehatan dan kecerdasan. Akibatnya
selama itu di seluruh dunia dikampanyekan besar-besaran tentang konsumsi cukup
protein melalui iklan dan media cetak. Kampanye dan upaya yang intensif terjadi
dimana-mana, didukung oleh kalangan
industri bahan pangan, yang menonjol dalam dasawarsa 1950an lalu.
Industri bahan pangan bermutu menggalakkan makanan berdaging dan
melancarkan kampanye yang bertujuan meyakinkan masyarakat betapa pentingnya protein bagi tubuh kita.
Bahkan mereka menegaskan secara mencolok dan antusias kepada masyarakat bahwa
50% dari yang kita makan seharian seharusnya mengandung protein. Dan berarti
kita harus makan banyak daging, ayam, dan produk berlemak lainnya.
Namun kenyataan yang diperhitungkan
oleh badan kesehatan dunia (WHO) akhir 1980an lalu ialah antara 2,5% dari 5%
menunjukkan perlunya makan daging, unggas
dan produk susu. Semenjak hebohnya aprotein tahun 1950an itu, pengetahuan
semakin maju dan membuktikan pemasokan ataupun suplai makanan yang penting dan
utama itu sesungguhnya karbohidrat.
Jadi tepatnya bahan-bahan yang
mengandung karbohidrat itu sebetulnya yang paling banyak dibutuhkan nenek
moyang kita dulu selama ratusan tahun. Tanpa disadari mereka sangat tergantung
pada karbohidrat itu.
Masalahnya menjadi penting bahwa kita
sedang mengembangkan pemahaman mengapa protein murni tidak hnya diperlukan,
tapi juga sangat bermanfaat pada tingkat energi dalam tubuh kita sendiri.
Meskipun kita hanya makan sedikit
protein, namun dipastikan kita tidak akan jatuh sakit ataupun mati. Sebab yang
lebih penting ialah asam amino dan karbohidrat tadi.
Menjadi Asam Amino
Bila kita makan daging (ternak) ,
ayam (unggas) tau ikan (laut), maka protein yang tertelan masuk ke dalam tubuh
dari makanan itu akan terpecah dan berubah menjadi asam amino, sebelum tubuh
kita dapat mengguakannya. Jadi asam amino itulah yang diserap oleh jaringan
untuk proses berikutnya.
Asam amino memang sangat penting dan
utama bagi tubuh, sekalipun senyawa asam ini diperoleh dari sayuran dan
biji-bijian (palawija) yang lebih murah dan mudah didapat. Misalnya lysine,
termasuk salah satu asam amino, yang diserap dari sayuran brokoli atau daging
ayam. Jadi jika kita makan brokoli maka kita peroleh asam amino secara langsung.Berarti mendapat
energi lebih banyak dalam tubuh kita.
Dalam masyarakat yang sudah maju
sekarang ini, masalah pemasokan protein yang cukup dalam tubuh itu tidak
dicemaskan lagi. Sebab kenyataan menunjukkkan sebenarnya sudah sangat banyak
protein yan gkit amakan, lebih dari cukup.Sebab menu makanan sekarang jauh lebioh bervariasi, berkualitas
dan diproses khusus dengan nilai gizi tinggi yang memadai.
Kelebihan Protein
Tapi sangat boleh jadi ,, tubuh kita
mengalami kelebihan protein, yang kemudian sebagian besar disimpan sebagaiu
sisa-sisa beracun dan berubah menjadi lemak. Apakah kita membutuhkan lebih
banyak lemak dalam tubuh ? Lemak memang menyimpan energi untuk jangka panjang.
Bila kita membuang keluar kelebihan
protein dari tubuh kita, maka diperlukan
unsur kimia lain, ialah zat kapur (Ca)
sebagai chaser (pengejar, pendamping).Padahal diketahui jumlah prosentase
tertinggi dari zat kapur (Ca) dalam
tubuh kita terdapat melimpah dalam tulang-tulang.
Jadi sebagian zat kapur dlam tulang
itu tersedoit untuk mempercepat proses pemnbuangan kelebihan protein
tadi/sebagai chaser. Bila jumlah zat kapur dalam tulang semakin berkurang sampai
pada batas tertentu. Masalah ini sering dikaitkan antara kelebihan protein yang
kita makan dengan penyakit tulang yang dikenal dengan osteoporosis
(pengeroposan tulang).Gejala ini dapat terlihat pada orang-orang yang tua,
kebanyakan usia diatas 50 tahun.Namun bisa juga osteoporosis disebabkan faktor
lain.
Sumber:
Suara Muhammadiyah
Edisi 14 2004
0 comments:
Post a Comment