Berdasarkan
kemampuan yang dimiliki otak dalam menyerap, mengelola dan menyampaikan
informasi, maka cara belajar individu dapat dibagi dalam tiga kategori. Ketiga
kategori tersebut adalah cara belajar visual, auditorial dan kinestetik yang
ditandai dengan ciri-ciri perilaku tertentu. Pengkategorian ini tidak berarti
bahwa individu hanya memiliki salah satu karakteristik cara belajar tertentu
sehingga tidak memiliki karakteristik cara belajar yang lain.
Pengkategorian ini hanya merupakan pedoman bahwa individu memiliki salah satu
karakteristik yang paling menonjol, sehingga jika ia mendapatkan rangsangan
yang sesuai dalam belajar maka akan memudahkannya untuk menyerap pelajaran.
Dengan kata lain jika individu menemukan metode belajar yang sesuai dengan
karakteristik cara belajar dirinya maka akan cepat ia menjadi “pintar” sehingga
kursus-kursus atau pun les privat secara intensif mungkin tidak diperlukan
lagi.
Adapun ciri-ciri perilaku individu dengan karakteristik cara
belajar seperti disebutkan diatas, menurut De Porter & Hernacki, adalah
sebagai berikut:
1. Karakteristik
perilaku individu dengan cara belajar visual
Individu
yang memiliki kemampuan belajar visual yang baik ditandai dengan ciri-ciri
perilaku sebagai berikut:
a. Rapi dan teratur.
b. Berbicara dengan cepat.
c. Mampu membuat rencana jangka pendek dengan
baik.
d. Teliti dan rinci.
e. Mementingkan penampilan.
f. Lebih mudah mengingat apa yang dilihat
daripada apa yang didengar.
g. Mengingat sesuatu berdasarkan asosiasi
visual.
h. Memiliki kemampuan mengeja huruf dengan
sangat baik.
i.
Biasanya
tidak mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik ketika sedang belajar.
j.
Sulit menerima
instruksi verbal (oleh karena itu seringkali ia minta instruksi secara
tertulis).
k. Merupakan pembaca yang cepat dan tekun.
l.
Lebih suka
membaca daripada dibacakan.
m. Lupa menyampaikan pesan verbal kepada
orang lain.
n. Dalam memberikan respon terhadap segala sesuatu,
ia selalu bersikap waspada, membutuhkan penjelasan menyeluruh tentang
tujuan dan berbagai hal lain yang berkaitan.
o. Jika sedang berbicara di telpon ia suka
membuat coretan-coretan tanpa arti selama berbicara.
p. Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban
singkat “ya” atau “tidak”.
q. Lebih suka mendemonstrasikan sesuatu
daripada berpidato/ berceramah.
r.
Lebih
tertarik pada bidang seni (lukis, pahat, gambar) daripada musik.
s. Seringkali tahu apa yang harus dikatakan,
tetapi tidak pandai menuliskan dalam kata-kata.
2. Karakteristik
perilaku individu dengan cara belajar auditorial
Individu yang
memiliki kemampuan belajar auditorial yang baik ditandai dengan ciri-ciri
perilaku sebagai berikut:
a.
Sering
berbicara sendiri ketika sedang bekerja.
b.
Mudah
terganggu oleh keributan atau suara berisik.
c.
Lebih
senang mendengarkan (dibacakan) daripada membaca.
d.
Jika
membaca maka lebih senang membaca dengan suara keras.
e.
Dapat
mengulangi atau menirukan nada, irama dan warna suara.
f.
Mengalami
kesulitan untuk menuliskan sesuatu, tetapi sangat pandai dalam bercerita.
g.
Berbicara
dalam irama yang terpola dengan baik.
h.
Berbicara
dengan sangat fasih.
i.
Lebih
menyukai seni musik dibandingkan seni yang lainnya.
j.
Belajar
dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada apa yang dilihat.
k.
Senang
berbicara, berdiskusi dan menjelaskan sesuatu secara panjang lebar.
l.
Mengalami
kesulitan jika harus dihadapkan pada tugas-tugas yang berhubungan dengan
visualisasi.
m.
Lebih
pandai mengeja atau mengucapkan kata-kata dengan keras daripada menuliskannya.
n.
Lebih
suka humor atau gurauan lisan daripada membaca buku humor/
komik.
3. Karakteristik
perilaku individu dengan cara belajar kinestetik
Individu yang
memiliki kemampuan belajar kinestetik yang baik ditandai dengan ciri-ciri
perilaku sebagai berikut:
a.
Berbicara
dengan perlahan.
b.
Menanggapi
perhatian fisik.
c.
Menyentuh
orang lain untuk mendapatkan perhatian mereka.
d.
Berdiri
dekat ketika sedang berbicara dengan orang lain.
e.
Banyak
gerak fisik.
f.
Memiliki
perkembangan otot yang baik.
g.
Belajar
melalui praktek langsung atau manipulasi.
h.
Menghafalkan
sesuatu dengan cara berjalan atau melihat langsung.
i.
Menggunakan
jari untuk menunjuk kata yang dibaca ketika sedang membaca.
j.
Banyak
menggunakan bahasa tubuh (non verbal).
k.
Tidak
dapat duduk diam di suatu tempat untuk waktu yang lama.
l.
Sulit
membaca peta kecuali ia memang pernah ke tempat tersebut.
m.
Menggunakan
kata-kata yang mengandung aksi.
n.
Pada
umumnya tulisannya jelek.
o.
Menyukai
kegiatan atau permainan yang menyibukkan (secara fisik).
p.
Ingin
melakukan segala sesuatu
Dengan mempertimbangkan dan melihat cara belajar apa yang
paling menonjol dari diri seseorang maka orangtua atau individu yang
bersangkutan (yang sudah memiliki pemahaman yang cukup tentang karakter cara
belajar dirinya) diharapkan dapat bertindak secara arif dan bijaksana dalam
memilih metode belajar yang sesuai.
0 comments:
Post a Comment