Kognitif,
afektif, dan psikomotor adalah aspek-aspek kepribadian yang sering
disama-artikan dengan aspek cipta, karsa, dan karya. Ketiga istilah ini berasal
dari ahli yang berbeda. Kognitif (aspek penalaran) dikembangkan oleh Bloom;
afektif (aspek budi pekerti) dikembangkan oleh Krathwohl; psikomotor (aspek
keterampilan psikomotor) dikembangkan oleh Simpson.
1. Pengaruh faktor kognitif
Faktor kognitif secara
garis besar dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Mengetahui è Mengenali kembali hal-hal yang umum dan khas,
mengenali kembali metode dan proses, mengenali kembali pola, struktur, dan
perangkat.
b. Mengerti è Memahami
c. Mengaplikasikan è Kemampuan
menggunakan abstraksi di dalam situasi-situasi konkrit.
d. Menganalisis è Menjabarkan sesuatu ke dalam unsur-unsur,
bagian-bagian atau komponen-komponen sedemikian rupa, sehingga tampak jelas
susunan atau hirarki gagasan yang ada di dalamnya, atau tampak jelas hubungan
antara berbagai gagasan yang dinyatakan dalam sesuatu komunikasi.
e. Mensintesiskan è Kemampuan untuk menyatukan unsur-unsur atau
bagian-bagian sedemikian rupa sehingga membentuk suatu keseluruhan yang utuh.
f. Mengevaluasi è Kemampuan untuk menetapkan nilai/ harga dari suatu
bahan dan metode komunikasi untuk tujuan-tujuan tertentu.
Cara penalaran
(kognitif) seseorang terhadap sesuatu obyek selalu berbeda dengan orang lain.
Artinya, obyekyang sama, mungkin akan mendapat penalaran yang berbeda dari dua
orang atau lebih. Jadi karena berbeda dalam penalaran (kognitif) à berbeda pula dalam kepribadian à maka terjadilah perbedaan individu.
2. Pengaruh faktor afektif
Faktor afektif
secara garis besar dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Menerima atau memperhatikan è Kepekaan terhadap kehadiran gejala dan perangsang
tertentu.
b. Merespon è Mereaksi
perangsang atau gejala tertentu.
c. Menghargai, berikut
pengertian bahwa suatu hal, gejala atau tingkah laku mempunyai harga atau nilai
tertentu.
d. Mengorganisasikan nilai,
mencakup mengatur nilai-nilai menjadi suatu sistem nilai, menyusun jalinan
nilai-nilai itu dan menetapkan berlakunya nilai-nilai yang dominan.
e. Mewatak è suatu kondisi di mana nilai-nilai dari sistem nilai
yang diyakini telah benar-benar merasuk di dalam pribadi seseorang. Orang
seperti itu dapat dikatakan sebagai orang yang budipekertinya mendekati
kesempurnaan.
Orang yang
berbudipekerti luhur akan sangat berbeda dengan orang yang tidak berbudi hapir
dalam segala sepak terjang, tingkah laku, sifat-sifat dan kepribadiannya. Jadi
dengan kata lain, faktor afektif sangat besar pengaruhnya terhadap terjadinya
perbedaan individual.
3. Pengaruh faktor psikomotor
Faktor
keterampilan psikomotor secara garis besar dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Mengindera è Kegiatan
keterampilan psikomotor yang dilakukan dengan alat-alat indera.
b. Menyiagakan diri è Mengatur kesiapan diri sebelum melakukan sesuatu
tindakan dalam rangka mencapai suatu tujuan.
c. Bertindak secara terpimpin è Melakukan tindakan-tindakan dengan mengikuti prosedur
tertentu.
d. Bertindak secara mekanik è Bertindak mengikuti prosedur baku.
e. Bertindak secara kompleks è Bertindak secara teknologi yang didukung oleh
kompetensi. Di dalamnya tercakup semua tindakan keahlian dari berbagai bidang
profesi. Ciri khas dari orang yang mampu bertindak secara kompleks adalah mampu
menyusun mekanisme kerja sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapinya dan
mampu menciptakan teknologi baru.
Orang yang telah
sampai pada tingkat puncak keterampilan psikomotor dalam menanggapi sesuatu
bisa sampai pada penciptaan teknologi baru. Jadi keterampilan psikomotor
berpengaruh terhadap perbedaan individual.
4. Pengaruh campuran (dari
faktor kognitif, afektif, dan psikomotor)
Dari uraian di
atas, faktor kognitif, afektif, dan psikomotor sangat besar pengaruhnya
terhadap perbedaan individual secara terpisah. Tetapi sebenarnya baik secara
sendiri-sendiri (terpisah) maupun secara bersama-sama (campuran), maka ketiga
faktor tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap perbedaan individual.
Ada 4
kemungkinan campuran, yaitu:
a. Percampuran antara faktor
kognitif, afektif, dan psikomotor.
b. Percampuran antara faktor
kognitif dan afektif.
c. Percampuran antara faktor
kognitif dan psikomotor.
d. Percampuran antara faktor
afektif dan psikomotor.
Bagaimanapun
variasi campurannya, semua berpengaruh terhadap perbedaan individual.
0 comments:
Post a Comment