Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan Manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan merupakan teori penyempurnaan dari teori klasik. Teori ini menekankan pada pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja.
Salah tokoh pencetus teori neo klasik adalah Hugo Munsterberg dia dijuluki juga sebagai bapak “Psikologi Industri”. Hugo menulis sebuah buku Psychology and Industrial Effeciency tahun 1913. Buku tersebut merupakan jembatan antara manajemen ilmiah dan neoklasik. Inti dari pandangan Hugo adalah menekankan adanya perbedaan karekteristik individu dalam organisasi dan mengingatkan adannya pengaruh factor social dan budaya terhadap organisasi.
Munculnya teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang dilakukan di Pabrik Howthorne tahun 1924 milik perusahaan Western Elektric di Cicero yang disponsori oleh Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang dilakukan Elton Mayo seorang riset dari Western Electric menyimpulkan bahwa pentingnya memperhatikan insentif upah dan Kondisi kerja karyawan dipandang sebagai faktor penting peningkatan produktifitas.
Tokoh lain teori neoklasik adalah Abraham Maslow dan Douglas McGregor. Maslow menyatakan bahwa orang dimotivasi oleh sejumlah kebutuhan termasuk uang dan penerimaan di lingkungan sosial. McGregor, teori X dan Y menunjukkan dua asumsi yang berlawanan tentang pekerja.
Teori X merefleksikan pesimistis dan pandangan yang negativ tentang pekerja. Teori X berasumsi bahwa pekerja itu cenderung malas, menunggu diperintah untuk bekerja. Teori Y memandang dari segi positif tentang pekerja. Teori Y berasumsi bahwa manusia itu pada hekekatnya suka bekerja, ingin maju, motivasi imbalan sebagai kepuasann kerja atau pengakuan terhadap hasil karya.
Jadi, dalam pembagian kerja Neoklasik memandang perlunya adanya partisipasi dan perluasan kerja.
0 comments:
Post a Comment