KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

Kerukunan Sebagai Tugas Setiap Agama

Kerukunan sendiri belum merupakan nilai terakhir, tetapi baru merupakan suatu sarana yang harus ada untuk mencapai tujuan lebih jauh yaitu situasi aman dan damai. Situasi ini amat dibutuhkan semua pihak dalam masyarakat untuk memungkinkan penciptaan nilai-nilai spiritual dan material yang sama-sama dibutuhkan untuk mencapai tingkat kehidupan yang lebih tinggi.

Diseluruh dunia kini telah tumbuh suatu kesadaran yang semakin mendalam bahwa manusia-manusia dari tradisi keagamaan yang berbeda harus bertemu dalam kerukunan dan persaudaraan dari pada dalam permusuhan. Cita-cita diatas pada intinya memang merupakan ajaran fundamental dari setiap agama. Kiranya hal itu bukanlah sekedar cita-cita tetapi tugas kewajiban yang harus dilaksana-

kan dan diwujudkan dalam kenyataan oleh setiap agama. Adanya tugas yang suci itu ditemukan dalam setiap agama dan dirumuskan dalam kalimat-kalimat yang berbeda baik kata-kata maupun nuansa, namun sama hakekataya.

Kasih Tuhan dan keinginanNya untuk menyelamatkan menjangkau seluruh umat manusia segala jaman, dari setiap bangsa dan negara, dari kepercayaan apapun juga. Tuhan menyelamatkan dunia lewat pendiri agama dan penganut-penganutnya menurut batas-batas ksmampuan yang dimungkinkan padanya. Keselamatan yang diselenggarakan Tuhan sering dimengerd terlalu sempit oleh mereka yang ditugaskanNya. Tetapi menurut ajaran agama keselamatan dari Tuhan itu diperuntukkan bagi dunia ini baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang, baik bersama-sama maupun perseorangan, dan mencakup semua aspek ekstistensi manusia. 
 
Keselamatan berarti terang dalam kegelapan, pembebasan dari segala bentuk penindasan, kegembiraan bagi mereka yang berduka cita, hidup kembali dari kematian. Keselamatan adalah pemenuhan lengkap dan menyeluruh dari eksistensi manusia. Tetapi patut disayangkan bahwa cita-cita keselamatan dan kedamaian itu tidak selalu menjadi kenyataan yang merata dimana-mana. Sebagai ganti teriadilah yang sebaliknya, yaitu permusuhan dan bentrokan antar umat beragama. Inilah yang sering menjadi ironi dari agama, atau bahkan lebih nuruk lagi yaitu tragedi agama. Tragedi tersebut memang sering terjadi, terutama dinegara-negara dengan pluralitas agama seperti di India dan Indonesia.

Sekarang ini kita hidup dalam suatu zaman dimana kerukunan tidak dapat dielakkan. Pertama, kita tidak hidup dalam masyarakat tertutup yang dihuni satu golongan pemeluk satu agama yang sama, tetapi dalam masyarakat modem, dimana komunikasi dan hidup bersama dengan golongan beragama lain tidak dapat ditolak demi kelestarian dan kemajuan masyarakat itu sendiri. 
 
Dengan kata lain, kita hidup dalam masyarakat plural baik kepercayaan maupun kebudayaannya. Kita dituntut oleh situasi untuk bekerja sama dengan semua pemeluk agama untuk bersama-sama menjawab tantangan baru yang berukuran nasional dan intemasional, antara lain : ketidak adilan, terorisme intemasional, kemiskinan struktural, sekularisme'kiri, dan sebagainya. Kesemuanya tidak mungkin diatasi oleh satu golongan agama tertentu, tetapi meir.butuhkan konsolidasi dari segala kekuatan baik moral, spiritual maupun material dari semua umat beragama. Sekarang ini umat beragama mengalami ujian berat untuk membuktikan kepada dunia bahwa agama-agama masih mempunyai arti yang relevan bagi kepentingan umat manusia dan dunianya.


0 comments:

Post a Comment