- Kitab Suci disebut suci karena Kitab Suci berisi wahyu Tuhan.
- Kitab Suci merupakan kitab iman karena Kitab Suci berisi pengalaman iman umat tertentu.
- Kitab Suci lahir di negeri dimana agama yang bersangkutan berasal.
- Dalam bentuk asiinya semua Kitab Suci mempergunakan bahasa yang dipergunakan dalam negeri tempat Kitab Suci berasal.
- Untuk memasyarakatkan Kitab Suci, Kitab Suci djteijemahkan ke dalam bahasa yang dikuasai para pengarutnya.
- Agar isi Kitab Suci dimengerti dan dilaksanakan dalam kehidupan, Kitab Suci perlu dipelajari.
- Untuk mempelajari Kitab Suci secara benar membutuhkan pendamping (ahli Alkitab).
Kitab Suci = Wahyu Tuhan.
- Mempunvai "kewibawaan" sebagai pegangan hidup, sumber ajaran etis, moral dan agama
- Dipengaruhi dalam upacara-upacara keagamaan.
- Umat sangat menghormati Kitab Suci.
1. Legalisme.
- Kitab Suci berisi hukum agama, kumpulan hukum agama.
- Hidup beragama (ibadat, etika, moral) sama dengan melaksanakan hukum agama. " Hidup keagamaannya menjadu minimalis (yang penting melaksanakan hukum dan tidak mempersoalkan mutu atau peningkatan hidup).
- Kelihatannya "pasti dan aman"
- Bahayanya :
- Hidup keagamaannya menjadi tegang karena pikirannya dipenuhi dengan perintah dan larangan agama, serta pertimbangan untuk mendapat pahala dan menghindari hukuman.
- Cenderung mencari aman dan menjadi pasif, malas dan gampang menunda, karena terlalu memikirkan selesainva persoalan dari segi hukum.
- • Senang tidak terlibat. dalam masyarakat, karena tidak semua hal diatur dalam hukum dan banya'K masalah yang sulit diatasi dengan hukum.
- Memahami isi kitab Suci berdasarkan arti kata dan kalimat yang tertulis, seperti apa adanya.
- Menerima dan setia terhadap Kitab Suci, karena Kitab Suci berasal dari Tuhan dan mustahil ada kesalahan.
- Penafsiran yang benar ?.dalah psnafsiran huruf per huruf.
- Penafsiran literalistis :
- Menjadikan teks Kitab Suci sebagai sumber kewibawaan dalam ajaran, moral dan praktek keagamaan.
- Memberikan pedoman dalam menilai mana yang benar dan yang salah, yang baik dan jahat.
- Memberi pedoman untuk menilai penganut agama yang setia dan yang tidak setia.
- Membuat penganut agama sibuk dengan pengertian Kitab Suci, sehingga mengabaikan maksud dan semaneat terdalam dari Kitab Suci.
- ecara lahir hidup menurut Kitab Suci, tetapi secara batin jauh dari maksud Kitab Suci.
- Membersihkan Kitab Suci dari unsur cerita dan dongenenya untuk menemukan pesan aslinya.
- Pembersihan itu meliputi : kata-kata khas, ungkapan-ungkapan khusus, bentuk-bentuk sastra unik, peristiwa-penstiwa fiktif unaginer : diganti dengan istilah ungkapan dan gaya bahasa yang "ngetrend".
- Bahayanya:
- Hasil penafsiran Kitab Suci mempersempit dan membatasi isi Kitab Suci karena penafsir mernpunyai ketsrbatasan pengetahuan dan secara kultural dibatasi oleh budaya dan semangat jamannya.
- Sikap ekstrem yang tidak tepat untuk menafsirkan Kitab Suci.
4. Egoisme.
- Memahami Kitab Suci dari dirinya sendiri, terlepas dari iman dan Kitab Suci. Alasannya :
- Tidak percaya bahwa Tuhan dapat diketahui manusia lewat Kitab Suci.
- Menyadari bahwa Kitab Suci sebagai sumber kewibawaan dalam ajaran dan moral.
- Memanfaatkan Kitab Suci sebagai dukungan, bukti kebenaran dari pemikiran, gagasan dan ide mereka, supaya pemikiran dan gagasan mereka tetap berwibawa, diterima dan kuat untuk dipertahankan (=menggunakan Kitab Suci untuk kepentingan pribadi).
- Metode yang dipakai :
- Membaca dan menafsirkan Kitab Suci.
- Merumuskan gagasan-gagasan.
Sikap positif terhadap Kitab Suci :
- Kitab Suci bukanlah bukti kebenaran untuk gagasan-gagasan manusia, juga bukan buku laporan.
- Gagasan-gagasan manusia menjadi benar karena berimam dan berinspirasi dari Kitab Suci.
- Kitab Suci dijunjung Tinggi
- Sarana/sumber pengajaran agama
- Sarana mengenal Tuhan.
1. Uraian (deskriptif)
2. Penjelasan (eksplanatif)
3. Penggelaran (demonstratif)
4. Percontohan (eksemplaris)
5. Pengarahan, petunjuk, perintah (preskriptif)
Catatan penting :
- Menafsir Kitab Suci penting, tapi hasilnya masih terbatas pada pengetahuan, tahu isi dan kehendak
- Tuhan dalam teks yang ditafsirkan.
- Penafsiran perlu dilanjutkan dengan meresapkan isi teks lewat doa dan renungan sehingga mempengaruhi hari,jiwa dan perilaku
- Mengerti ajaran dari Kitab Suci secara luas dalam konteks kehendak Tuhan, tidak berhenti pada ajaran agama.
- Orang beriman perlu menemukan cara membaca dan menafsir Kitab Suci secara benar.
- Mengimani Kitab Suci sebagai Sabda Allah
- Dengan sabda Allah, maka kita merasa disapa oleh Allah.
- Sehingga Kitab Suci menjadi pedoman hidup kita.
- Menafsirkan Kitab Suci dan mencari relevansinya dalam situasi dan kondisi kita sekarang.
- Mengamalkan/melaksanakan dalam hidup kita sehari-hari.
0 comments:
Post a Comment