Peranan Transportasi Sungai


Pada umumnya, di Kalimantan Barat permukiman penduduk, pusat perdagangan, industri serta perkebunan berlokasi di sepanjang aliran sungai, sehingga keberadaan sungai mempunyai arti penting serta strategis dalam menunjang dan memperlancar pembangunan di berbagai sektor dan daerah. Di daerah-daerah terpencil atau pedalaman, sungai merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai dan danau.
Peranan trasnsportasi untuk masa-masa yang akan datang perlu ditingkatkan terutama dalam menunjang kelancaran arus barang, khususnya untuk sektor perkebunan maupaun pertambangan yang menjadi komoditi  utama di propinsi ini.
 Pelaksanaan dan pelayanan angkutan sungai, danau dan penyeberangan dibandingkan dengan moda transportasi lainnya realtif lebih murah, di sebabkan antara lain :
a.        Mempergunakan sarana alam yang sudah tersedia, hanya diperlukan pemeliraan dan pengerukan pada alur-alaur pelayaran tertentu.
b.        Hemat energi, relatif bebas polusi.
c.        Angkutan barang dapat dengan volume yang bear, baiaya murah dan dapat terjangkau oleh masyarakat yang luas.
d.       Kepadatan lalulintas tidak teralalu padat.
Dalam perkembangannya, transportasi air mengalami pasang surut peranan dalam mendukung pergerakan di Propinsi Kalimantan Barat. Dengan berfungsinya beberapa ruas jalan darat  yang sejajar dengan sungai dan telah dibangunnya beberapa jembatan yang melewati sungai, berakibat menurunnya aktifitas angkutan sungai, terutama untuk angkutan penumpang. Bagi daerah-daerah pedalaman yang belum tesedia jalan darat serta angkutan warga transmigarsi, transportasi sungai masih dominan atau tetap diperlukan.
Setiap wilayah di Propinsi Kalimantan Barat mempunyai kebijakan dan wewenang dalam pengelolaan dalam mengembangkan trasnportasi sungai, namun ditinjau dari program rencana daerah terlihat bahwa pengembangan transportasi sungai belum mendapat perhatian baik dalam program perencanaan maupun pendanaan.
Orientasi pemerintah setempat masih bertumpu pada jaringan jalan. Peranan transportasi sungai untuk masa-masa yang akan datang perlu ditingkatkan terutama dalam menunjang kelancaran arus barang, khususnya untuk sektor perkebunan maupun pertambangan yang menjadi komoditi utama di propinsi ini.
Hambatan, Tantangan dan Kebijaksanaan dalam pengembangan Transportasi Sungai
A.     Hambatan
Dalam pengembangan transportasi sungai di Kalimantan Barat baik prasarana maupun sarananya terdapat beberapa hambatan antara lain :
1)      Musim Kemarau
            Musim kemarau yang lamanya kurang lebih tiga bulan, hanya kapal motor dengan ukuran 1-2 meter yang dapat dilayari sampai ke perhuluan, sedangkan sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut dapat dilayari sepanjang tahun misalnya Sungai Kapuas.
2)      Jembatan
                  Dibangun beberapa jembatan ynag melalui sungai sehingga ruang gerak kapal motor beserta  gandenganya baik secara vertikal maupun horisontal tidak bebas, hal Ini disebabakan lebar alur pelayaran di bawah jembatan (antara dua tiang) menjadi sempit dan juga tinggi  jembatan dari permukaan air terbatas, sehingga sering terjadi senggolan atau benturan kapal/motor/tongkang gandeng terhadap tiang pilar jembatan.
3)      Perundang-undangan
                  Belum jelasnya kewenangan LLASDP di perairan pedalaman, baik menyangkut pembinaan, pengawasan, pengaturan terhadap sarana, prasarana, maupun teknis operasioanal mengakibatkkan transportasi sungai   kurang berkembang sebagaimana yang diharapkan.
B.           Tantangan
Beberapa tantangan yang dihadapi dalam pengembangan transportasi sungai di Kalimantan Barat adalah sebagai berikut :
1.       Teknologi
Perkembangan di sektor perekonomian di daerah Kalimantan Barat , tuntutan terhadap efisiensi maupun sarana teknologi sarana angkutan yang menyangkut type sarana kapal dan tongkang sungai perlu dikembangkan peneyempurnaan/moderenisasi, demikian juga halnya dengan type dermaga/ponton baik untuk kapal pedalaman maupun penyeberangan perlu disesuaikan dengan kondisi air sehingga memudahkan dalam pengoperasian dan perawatan/pemeliharaan.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                     
2.       Sumberdaya Manusia
Pada umumnya penyelenggaraan transportasi sungai masih bersifat tradisional, di mana sumberdaya manusia (masyarakat pemakai jasa, petugas operasional serta penyedia pengguna jasa perlu ditingkatkan terutama kualitasnya, sehingga sistem transportasi sungai yang lancar, aman, nyaman sesuai tuntutan zaman dapat diciptakan.
3.       Lingkungan hidup
Kesadaran terhadap lingkungan hidup sangat diperlukan yaitu kesadaran dari penyelenggaran transportasi sungai maupun masyarakat sepanjang aliran sungai untuk memperhatikan menjaga serta memikirkan lingkungan hidup dan kelestraian sungaoi terhadap pencemaran sungai dari limbah-limbah industri (kayu, karet, samah, minyak bebas), sehingga peran sungai bagi masyarakat dan pemerintah dapat diandalkan.
4.       Perkebunan dan pertambangan.
Perkembangan di sektor perkebunan dan ditemukannya beberapa kandungan pertambangan, yang ada pada umumnya berlokasi di dekat sepanjang aliran sungai-sungai di Kalimantan, menurut keandalan penyelenggaraan transportasi sungai yang cepat, aman dari lokasi perkebunan ke tempat pengelolaan industri maupun ke pelabuhan ekspor.


0 comments:

Post a Comment