Pluralisme dan Keberagaman Aktor


Pluralisme tidak puas pada versi pemikiran realis terutama mengenai penekanan pada actor Negara sebagai pusat dalam HI. Menurut pluralis saat ini Negara tidak lagi memiliki peran sentral dalam HI, karena banyak aktor lain yang juga memiliki peranan penting terutama aktor-akor ekonomi .
Berikut inti pemikiran Pluralis:
1.    Jika realis berasumsi bahwa Negara ada secara independent dan memiliki kepentingan sendiri,  pluralis menawarkan konsep complex interdependence. Complex Interdependence bisa diumpamakan seperti jaring laba-laba, yang dikarakterkan sebagai jaringan yang banyak antara banyak aktor dimana tidak terdapat hirarki dalam isu yang ada.
2.    Pluralis juga menekankan bahwa aktivitas internasional tidak hanya melulu tentang tingkah-laku Negara akan tetapi juga tingkah laku aktor lain. Kepentingan Negara juga bukan hanya soal keamanan dan power. Banyak isu lain yang bisa diambil oleh actor non-state, misalnya saja soal isu kelangkaan minyak, karena minyak merupakan hal penting ekonomi modern baik Negara mupun MNCs bisa mengambil keputusan secara berbeda dalam porsi masing-masing.
3.    Meski menekankan pada aktor ekonomi namun merreka tidak mengesampingkan internasional aktor lainnya. Misalnya gerakan religius, gerakan nasional dan lain lain, mereka tidak bertindak atas nama negara seperti yang diasumsikan realis.
4.    Meski Organisasi internasional seperti PBB dibentuk dan beranggotakan secara resmi negara-negara berdaulat, namun pemikir pluralis tetap berpandangan bahwa organisasi internasional bukan aktor utama dalam HI. 


0 comments:

Post a Comment