Risiko Persalinan Di Air


·     
globalsearch1
 Kemungkinan air kolam tertelan oleh bayi. Kondisi ini menyebabkan proses membutuhkan bantuan dokter kebidanan dan kandungan, juga spesialis anak yang akan melakukan pengecekan langsung saat bayi lahir. Sehingga jika ada gangguan bisa langsung terdeteksi dan diatasi.

·         Hipotermia atau suhu tubuh terlalu rendah akan dialami ibu jika proses melahirkan berlangsung lebih lama dari perperkiraan.
·         Bayi berisiko mengalami temperature shock jika suhu air tidak sama dengan suhu si ibu saat melahirkan yaitu 37 derajat celcius.
Dalam mengantisipasi terhadap kemungkinan resiko yang dapat terjadi pada ibu maupun bayi, ada beberapa kondisi yang perlu dipertimbangkan dan diperhatikan sebelum menganjurkan persalinan di air pada ibu. Ada beberapa kondisi yang tidak ideal untuk melahirkan di air, dan hal ini perlu didiskusikan sebelumnya secara terbuka dengan dokter. Kondisi-kondisi yang tidak ideal untuk melahirkan di air antara lain:
1.      Jika ibu memiliki penyakit herpes/penyakit menular seksual. Karena herpes mudah sekali menular di air.
2.      Jika bayi lahir sungsang.
3.      Jika ibu didiagnosis salah satu hal berikut, perdarahan berlebihan atau infeksi kehamilan
4.      Jika hamil kembar dua atau lebih
5.      Jika diramalkan melahirkan prematur, misalnya dua minggu sebelum waktunya lahir.
6.      Jika bayi mengalami shoulder dystocia (kesulitan pengeluaran bahu janin).
7.      Jika ibu mengalami toksemia atau preeklamsia



0 comments:

Post a Comment