Pada penyusunan kuesioner, salah satu kriteria
kuesioner yang baik adalah validitas dan reliabilitas kuesioner. Validitas
menunjukkan kinerja kuesioner dalam mengukur apa yang diukur, sedangkan
reliabilitas menunjukkan bahwa kuesioner tersebut konsisten apabila digunakan
untuk mengukur gejala yang sama. Tujuan pengujian validitas dan reliabilitas
kuesioner adalah untuk meyakinkan bahwa kuesioner yang kita susun akan
benar-benar baik dalam mengukur gejala dan menghasilkan gejala yang valid.
Uji Validitas
Validitas adalah ketepatan dan kecermatan suatu
alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Validitas sebuah survey dapat
diketahui melalui uji validitas berdasarkan kuesioner dan jawaban dari
responden. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan-pertanyaan dalam
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Pengujian validitas dilakukan berdassrkan analisis
item, yaitu mengkorelasikan skor setiap pertanyaan dengan skor totalnya. Teknik
korelasinya menggunakan pearson correlation dengan alat bantu Software SPSS 11
item pertanyaan diberi predikat valid jika memiliki koefisien korelasi pearson
positif dengan signifikansi ≥5% (0.05).
Uji Reliabilitas
Analisis reliabilitas adalah analisis untuk
menguji sejauh mana suatu instrumen pengukuran dapat diandalkan atau sejauh
mana suatu hasil pengukura relatif konsisten jika pengukuran diulang dua kali
atau lebih. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
metode Cronbach Alpha.
Uji reliabilitas dapat dihitung dengan bantuan
software spss 11.00 for windows. Jika dari hasil perhitungan komputer tersebut
mendapatkan nilai cronbach’s alpha lebih
besar dari r-tabel maka instrumen dinyatakan cukup reliabel. Suatu konstruk
atau variabel dikatakan reliabel jika memiliki Cronbach alpha ≥0.50
(Nunally:1978) dalam Nursya’bany Purnama (2002:179).
Uji Asumsi Klasik
Model regresi linier berganda dapat
disebut sebagai model yang baik jika model tersebut terbebas dari asumsi-asumsi
klasik statistik, baik itu multikolinearitas, autokorelasi, dan
heterokedastisitas.
Multi Kolinearitas
Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui
ada tidaknya variabel bebas yang memiliki kemiripan dengan variabel bebas lain
dalam suatu model. Kemiripan antara variabel bebas dalam suatu model akan
menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antar suatu variabel bebas
dengan variabel bebas yang lain. Selain itu deteksi multikolinearitas juga
bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan kesimpulan
mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap
variabel dependen.
0 comments:
Post a Comment