Transportasi air memiliki peran yang sangat penting di beberapa wialyah Indonesia yang
memiliki wilayah perairan yang luas terutama pada daerah-daerah pedalaman yang
tidak dapat terjangkau dengan trasnportasi darat. Pada saat ini perkembangan
transportasi air mengalami penurunan pengguna akibat perkembangan transporasi
darat yang pesat. Luas perairan yang dimiliki Indonesia
seluas 7,9 km2 bisa menjadikan Indonesia sebagi negara dengan
basis kekuatan pelayaran kerakyatan untuk mengembangkan ekonominya. Namun
sayangnya pelayaran Indonesia
ini mendorong kekurangan devisa yang masuk disebabkan pembayaran ongkos
pengiriman kepada perusahaan yang dimiliki oleh negara lain. Kekurangan ini
menjadi kendala bagi perkembangan pelayaran di Indonesia .
Sistem transportasi air tidak dapat dipisahkan dari sistem transportasi
umumnya, serta kegiatan-kegiatan lainnya yang dimilki oleh daerah dan mempunyai
proses perkembangan wilayah yang hendak memperluas jangkauan pemasaran dana
pelayanan dalam menunjang berbagai sektor kegiatan sosial ekonomi di setiap
titik serta merangsang timbulnya aktivitas-aktivitas baru dalam perekonomian
daerah. Sistem lalulintas sungai dan antar pulau di Indonesia merupakan salah satu
sistem transportasi yang secara tradisional digunakan untuk berbagai
kepentingan baik dari pedalaman (rural) menuju muara sungai dan selanjutnya
akan disambung dengan lalulintas kapal skala kecil antar pulau.
Dalam perencanaan, akan dilakukan perbaikan infrastruktur dan sarannya
hingga pelayanan rakyat dapat kembali bangkit dan menjadi transportasi andalan
masyarakat pada wilayah-wilayah yang aksesibilitas ke wialyah lain harus
melalui sungai.
Perkembangan transportasi darat dan transportasi air tidak selamnaya
merupakan suatu persaingan hal ini disebabkan adanya beberapa wialyah yang
tidak dapat terjangkau dengan transportasi darat yaitu pada daaerah-daerah
pedalaman melihat letak daerah-daerah yang masih berupa kepulauan-kepulauan
kecil. Banyak sungai yang mengalami pengeringan di musim kemarau sehingga tidak
dapat dilayari sedangkan kondisi jalan darat banyak yang rusak diakibatkan
beban berlebih yang diterima oleh jalan. Transportasi air banyak diandalkan
bagi kalangan ndustri dan pertanian untuk membawa barang dagangan ke
daerah-daerah pedalaman. Permasalahan lain yang muncul adalah menurunnya jumlah
angkutan penumpang maupun barang dari tahun ke tahun.
Penyelenggaraan transportasi air pedesaan di Indonesia masuk dalam sektor Pelayaran
rakyat yang pelaksanaannya diatur dalam beberapa undang-undang atau peraturan
dari pusat untuk memberikan arahan operasional di lapangan.
Penyelenggaraan angkutan pelayaran
rakyat diatur dalam :
a.
Undang-undang Republik Indonesia nomor 21 Tahun 1992
tentang Pelayaran yang tertuang dalam pasal 77 ayat 1 dan 2 yang berisi mengenai
peran pelayaran rakyat sebagai usaha rakyat yang bersifat tradisional,
mempunyai peranan penting dan mempunyai karakteristik tersendiri.
b.
Mengenai pajak daerah yang diatur dalam Undang-undang
RI no.18 tahun 1997 tentang pajak daerah yang tertuang pada pasal 8 diantaranya
berisi menegnai Dasar Pengenaan Pajak di Atas Air dihitung berdasarkan nilai
jual kendaraan di Atas Air dan objek pajak kendaraan di atas air meliputi;
kendaraan dengan ukuran isi kotor kurang dari 20M3 atau kurang dari 7GT,
kendaraan liar untuk pesiar dan kendaraan air untuk kepentingan angkutan
perairan daaratan.
Keadaan di lapangan beberapa hal yang lepas dari pengamtan pemerintah,
misal pemungutan pajak-pajak yang tidak diatur dengan undang-undang atau
kebijakan pemerintah. Pajak-pajak tersebut disepakati oleh asosiasi pengusaha
angkutan sungai setempat.
Pemerintah mengusulkan pajak untuk kapal-kapal dengan kekuatan kurang
dari 7GT dihilangkan dan ini merupakan gagasan yang baik untuk mendukung
perkembangan transportasi air di pedesaan. Saat ini juga pemerintah sedang membuat rancangan Undang-undang mengenai
Pelayaran yang berisi kapal, pengukuran kapal, pendaftaran dan kebangsaan kapal
Indonesia, keselamatan daan navigasi kapal, peti kemas, pencegahan pencemaran
dari kapal serta manajemen keselamatan pengoperasian kapal dan pencegahan
pencemaran dari kapal.
Isu mengenai otonomi daerah menunjukkan kewenangan pembinaan terhadap
transportasi air ini di tangan daerah lokal melalui suatu asosiasi seperti
GASDAP (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai dan Penyeberangan ) untuk tingkat
kabupaten.
Kebijakan nasional membuat beberapa strategi kebijakan :
a.
Pengembangan jaringan pelayaran,
b.
Pengembangan prasarana,
c.
Modernisasi prasarana,
d.
Peningkatan pelayaran,
Di Indonesia terjadi kelangkaan pembiayaan untuk pengembangan prasarana
tarnsportasi air ini karena rendahnya daya beli masyarakat terhadap moda ini.
Keadaan ini menyebabkan para investor kurang berminat terhadap usaha
pengembangan tersebut.
Studi transportasi air perdesaan di Indonesia memberikan gambaran
mengenai kondisi fisik dan infrastruktur serta fasilitas pada transportasi air
dipedalaman. Dipandang dari sisi kebijakan, penerapan yang terjadi di daerah
masih dikendalikan oleh pemerintah setempat. Pengaturan dari pemerintah masih
mencakup untuk kapal-kapal pelayaran. Kepedulian ini akan memberikan pencerahan
dalam pengemabngan transportasi air perdesaan yang masih menjadi andalan bagi
masyarakat Indonesia
yang berdomisili di pulau-pulau terpencil.
Masalah terkait dengan kerjasama antar kabupaten dan kota di Kalimantan Barat mengindikasikan
beberapa isu terkait dengan operasional dana kelembagaan yang ada saat ini.
Beberapa permasalahan muncul namun solusi belum dapat diperoleh terbentur
dengan adanya Undang-undang Otonomi daerah. Kondisi ini menyebabkan semakin
berlarutnya masalah dan mengahambat dalam penyelenggaraan pembangunan di
Koridor Kapuas .
Perkembangan transportasi di daerah ini menumpu pada sektor darat, air,
dan udara. Kondisi geografis propinsi Kalimantan Barat yang wilayahnya banyak terdapat
sungai besar yang dapat dilayari. Sungai Kapuas merupakan sungai yang terbesar
menjadi urat nadi peneyelenggaraan transportasi di propinsi ini. Masyarakat
pedalaman yang bermukim di daerah sungai sangat mengandalkan keberadaan sarana
dan prasarana air ini.
Permasalahan yang terjadi pada Sungai Kapuas yang melintasi banyak
Kabupaten ini tidak bisa dianggap ringan, keberadaanya akan mempengaruhi
kondisi antar wilayah dalam propinsi. Saat ini penurunan muka air Sungai Kapuas
sudah berada kondisi yang mengkhawatirkan. Ini semakin ditunjukkan jumlah
angkutan air yang menuju daerah hulu semakin menurun dari waktu ke waktu.
Keadaan ini perlu menjadi perhatian semua pihak mengingat peranan
trnsportasi sungai ini terhadap mobilitas masyarakat dalam memeneuhi kebutuhan
hidup masyarakat itu sendiri.
0 comments:
Post a Comment