Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Filsafat Islam 

Filsafat berasal dari bahasa Yunani yang berasal dari kata philo yang berarti cinta dan sofia yang berarti kebijaksanaan atau pengetahuan yang mendalam. Jadi, dilihat dari akar katanya filsafat berarti ingin tahu dengan mendalam atau cinta kepada kebijaksanaan. Adapun pengertian dari segi istilah, yaitu berpikir secara sistematis, radikal, dan universal untuk mengetahui tentang hakikat segala sesuatu yang ada. Dan yang dimaksud dengan filsafat Islam adalah berpikir secara sistematis, radikal dan universal untuk mengetahui tentang hakikat segala sesuatu berdasarkan ajaran Islam (Al-Qur’an dan Al Hadist). 

Manfaat dari filsafat Islam, yaitu antara lain sebagai berikut : 

a. Membimbing umat Islam agar mampu berpikir secara sistematis dan Islami terhadap suatu persoalan. 

b. Memperkuat keyakinan umat Islam terhadap kebenaran dan kesucian Islam. 

c. Tokoh filsafat Islam. 

d. Sebagai senjata umat Islam dalam mempertahankan kebenaran dan kesucian Islam 

Tokoh filsafat Islam . 

Diantara para filsuf Islam yang terkenal adalah sebagai berikut. 

a. AI Kindi (805-873 M) 

Nama lengkapnya Ya'kub bin Ishak AI Kindi, lahir di Kufah tahun 805 M dan wafat di Bagdad tahun 873 M. AI Kindi termasuk cendekiawan muslim yang produktif. Hasil karyanya meliputi filsafat, logika, astronomi, kedokteran, ilmu jiwa, politik dan musik, dan matematika. Beliau berpendapat, bahwa filsafat tidak bertentangan dengan agama karena sama-sama membicarakan tentang kebenaran. Beliau juga merupakan satu-satunya filosof Islam dari Arab, maka ia disebut Failasuf Al Arab/ filosof orang Arab. 

b. AI Farabi (872-950 M) 

Nama lengkapnya Abu Nashr Muhammmad Ibnu Tarkhan Ibnu Uzlag AI Farabi, lahir di Farabi Transoxania tahun 872 M dan wafat di Damsyik tahun 950 M. Beliau keturunan Turki. AI Farabi menekuni berbagai bidang ilmu pengetahuan, antara lain: logika, musik, kemiliteran, metafisika, ilmu alam, teologi, dan astronomi. Diantara karya ilmiahnya yang terkenal berjudul Ar Ro'yu Ahlul Madinah AI Fadhilah (pemikiran tentang penduduk negara utama), karena menurut beliau negara terbaik adalah yang dipimpin Rasul kemudian oleh filsuf, dan beliau berpendapat antara agama dan filsafat tidak bertentangan, bahkan sama-sama membawa kebenaran. 

c. Ibnu Sina 

Nama lengkapnya Abu Ali AI Husein Ibnu Abdullah Ibnu Sina, lahir di desa Afsyana dekat Bukhara dan wafat dimakamkan di Hamazan. Beliau belajar bahasa Arab, geometri, fisika, logika, ilmu hukum Is­lam, teologi Islam, dan ilmu kedokteran. Pada usia 17 tahun, ia telah tekenal dan dipanggil untuk mengobati Pangeran Samani, Nuh bin Mansyur. Beliau menulis lebih dari 200 buku dan diantara karyanya yang terkenal adalah yang berjudul AI Qanun Fi Thib, yaitu ensiklopedi tentang ilmu kedokteran dan Al syifa, ensiklopedi tentang filsafat dan ilmu pengetahuan. 

d. Al Ghazali (450-505 H) 

Nama lengkapnya Abu Hamid AI Ghazali, lahir di desa Gazalah, dekat Tus, Iran Utara pada tahun 450 H dan wafat pada tahun 505 H di Tus juga. Beliau dididik dalam keluarga dan guru yang zuhud (hidup sederhana dan tidak tamak terhadap duniawi). Beliau belajar di Madrasah Imam AI Jawaeni. Setelah beliau menderita sakit, beliau berkhalwat (mengasingkan diri dari khalayak ramai dengan niat beribadah mendekatkan diri kepada Allah SWT) dan kemudian menjalani kehidupan tasawuf sellima 10 tahun di Damaskus, Jerusalem, Mekah, Madinah, dan Tus. Adapun jasa-jasa beliau terhadap umat Islam antara lain sebagai berikut : 

1) Memimpin Madrasah Nizamiyah di Bagdad dan sekaligus sebagai guru besarnya. 

2) Mendirikan Madrasah untuk para calon ahli fikih di Tus. 

3) Menulis berbagai macam buku yang jumlahnya mencapai 288 buah, mengenai tasawuf, teologi, filsafat, logika, dan fikih. 

Diantara bukunya yang terkenal, yaitu Ihya Ulum Ad Din, yakni membahas masalah-masalah ilmu akidah, ibadah, akhlak, dan tasawuf berdasarkan Al Qur'an dan Hadist. Sedangkan dalam bidang filsafat menulis tahaful Al Faiasifah (tidak konsistennya para filsuf). AI Ghazali merupakan ulama yang sangat berpengaruh di dunia Islam, sehingga mendapat gelar Huijatul Islam, bukti kebenaran Islam. 

e. Ibnu Rusyd (520-595 H) , ­ 

Nama lengkapnya Abu AI Walid Muhammad Ibnu Rusyd, lahir di Cordova (Spanyol) tahun 520 H dan wafat di Marakesy (Maroko) tahun 595 H. Beliau menguasai ilmu fikih, ilmu kalam, sastra Arab, matematika, fisika astronomi, kedokteran, dan filsafat. 

Karya-karya beliau, antara lain sebagai berikut : 

1) Kitab Bidayat Al Mujtahid (kitab yang membahas tentang fikih). 

2) Kuliyat Fi At Tib (buku tentang kedokteran, buku ini dijadikan pegangan bagi para mahasiswa kedokteran di Eropa). 

3) Fasl al Magal fi Ma Ba'in AI Hikmat wa Asy Syari'at. 

Ibnu Rusyd berpendapat antara filsafat dan agama Islam tidak bertentangan, bahkan Islam menganjurkan para penduduknya untuk mempelajari ilmu filsafat. 


1. Fikih 

Fikih berarti tahu atau paham. Pengertian menurut istilah, yaitu ilmu yang menerangkan hukum-hukum syarak yang diambil dari dalil-dalilnya yang tafshili (terperinci). 

Manfaat Fikih. 

Fikih mempunyai manfaat yang besar dalam mengatur ketertiban hidup manusia di dunia, karena nantinya kebahagiaan akhirat ditentukan oleh corak kehidupan di dunia. fikih menunjukkan hukum-hukum seperti halal, haram, wajib, sunah, makruh, dan mubah. Ilmu fikihjuga dinamai dengan ilmu hal (ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia di dunia), ilmu halal wal haram (ilmu yang membahas halal dan haram), dan ilmu syariah wal ahkam (ilmu yang mempelajari undang-undang Allah SWT dan hukum-hukum Islam). 

Tokoh-tokoh fikih dalam Islam. 

Diantara tokoh-tokoh fikih terdapat empat ulama besar yang menghasilkan empat mazhab terkenal, yaitu sebagai berikut. 

a. Imam Abu Hanifah/Mazhab Hanafi 

Lahir di Kufah tahun 80 H dan meninggal di Baghdad tahun 150 H. Beliau seorang wadhi dalam iImu fikih (penyusun pertama ilmu fikih seperti susunan sekarang ini). Dalam penetapan hukumnya beliau berpegang pada Al Qur'an, hadist ar ro'yu (pemikiran), qiyas (analogi), istihsan (penilaian bahwa sesuatu itu baik), dan 'urf (adat kebiasaan yang tidak menyalahi hukum Islam). Mazhab Hanafi banyak dianut di Bagdad, Persia, Bukhara, Mesir, dan syam. 

b. Malik bin Anas/Mazhab Maliki 

Lahir di Madinah tahun 93 H dan wafat pada usia 86 tahun. Beliau gemar dan tekun mempelajari Al Qur' an, Hadist, dan Ilmu fikih, sehingga terkenal sebagai penghafal Al qur'an dan Hadist. 

Diantara karyanya adalah sebagai berikut. 

1) Kitab Al Mudawamah Al Kubra (berisi himpunan fatwa Malik bin Anas) dalam ilmu fikih. 

2) Kitab al Muwatha, merupakan himpunan Hadist-Hadist Nabi Muhammad SAW yang terkenal sampai sekarang. 

Beliau mendasarkan pemikiran hukumnya pada Al Qur'an, Hadist, ijmak, qiyas, maslahah mursalah, dan urf. Mazhab ini banyak dianut di Hijas, Maroko, Tunisia, Tripoli, Sudan, Bahrain, Kuwait, dan Mesir. 

c. Imam Syafi'i/Mazhab Syafi'i 

Lahir di Ghaza tahun 150 H dan wafat di Mesir tahun 204 H. pada.usia 7 tahun beliau sudah hafal Al Qur'an dan usia 10 tahun hafal kitab Al Muwatha. Dalam penetapan hukumnya bersumber pada Al Qur'an, Hadist, ijmak, pendapat para Sahabat Nabi dan qiyas. Mazhab ini banyak dianut di negara Mesir, Palestina, India, Indonesia, Persia dan Yaman. 

d. Ahmad bin Hambal/Mazhab Hambali 

Lahir di Baghdad tahun 164 H dan wafat tahun 241 H juga di Bagdad. Dasar pemikiran hukumnya berpegang pada AI Qur'an, Hadist, fatwa sahabat, dan qiyas. Mazhab ini banyak dianut di Irak, Mesir, Palestina, dan Saudi Arabia. Di Saudi Arabia mazhab ini menjadi mazhab resmi negara. 


2. Tasawuf 

Tasawuf diambil dari kata shafa yang artinya bersih, yang maksudnya adalah bersih hati, pikiran dan ucapan, serta perbuatan dari sifat tercela. Kata tasawuf juga berasal dari kata shuf yang berarti bulu domba yang kasar. Hal ini sesuai dengan pakaian yang dipakai kaum sufi (orang yang menjalani tasawuf) yang pakaiannya terbuat dari wol yang kasar sebagai lambang kesederhanaan hidupnya. Adapun pengertian tasawuf secara istilah adalah ilmu yang membahas mengenai tata cara dan proses penyucian diri dari segala sifat tercela, sehingga dapat berhubungan secara rohaniah. Yang dituju seorang sufi adalah taubat, zuhud (menjauhi pengaruh dunia), wara (menghindari diri dari sesuatu yang haram dan syubhat), sabar, tawakal, dan rela/ridha atas ketetapan Allah SWT. 

Manfaat Tasawuf 

Manfaat dari tasawuf adalah membersihkan jiwa, mendidik dan memperluas perasaan, menghidupkan hati menghidupkan hati mengingat Allah SWT dan mempertinggi derajat budi sehingga yang ditampilkan adalah budi pekerti yang mulia, sehingga dicintai Allah SWT dan sesama manusia. Sifat yang demikian sangat perlu dimiliki, terutama di tengah-tengah masyarakat yang dilanda oleh berbagai pengaruh negatif seperti pengaruh kehidupan kebendaan (materialistik), foya-foya, dan kemaksiatan lainnya. Dengan tasawuf, seorang akan memiliki ketahanan rohaniah, sehingga dirinya tidak terombang-ambing oleh pengaruh yang buruk. 

Tokoh Tasawuf 

a. Rabiah al Adawiyah 

Beliau seorang sufi wanita yang lahir di perkampungan di luar kota Basrah (Irak) pada tahun 95 H (713 M) dan wafat pada tahun 185 H (801 M). Ajaran tasawufnya yang menonjol, yaitu tentang mahabbah (cinta kepada Allah SWT). Hal ini terlihat antara lain dalam salah satu ungkapan kata-katanya: " Aku mengabdi kepada Tuhan bukan karena takut pada neraka, bukan pula karena ingin masuk surga ... tapi aku mengabdi kepada-Nya karena cinta kepada-Nya." 

b. Al Hallaj 

Nama lengkapnya adalah Abdul Muqith al Husain bin Mansyur al Hallaj, lahir di Baidha (Persia) pada tahun 244 H dan meninggal di Bagdad tahun 309 H. Beliau meninggal karena hukuman mati yang dijatuhkan oleh pengadilan dari kerajaan Bani Abbasiyah karena dianggap ajaran tasawufnya menyimpang dari syarak dan dapat mengganggu ketentraman masyarakat. Pendapatnya yang dianggap menyimpang yaitu Allah SWT menjelmakan dirinya pribadi Nabi Muhammad SAW, semua agama yang ada di dunia ini adalah agama Allah SWT dan seorang yang bersih batinnya, tentu dapat melaksanakan haji batin. 

c. Al Ghazali 

Al Ghazali termasuk tokoh tasawuf ahli sunnah, diantara ajaran tasawufnya adalah tentang keutamaan. Menurutnya keutamaan akan diperoleh seseorang melalui empat cara, yaitu sebagai berikut : 

1) Memiliki keyakinan beragama yang benar. 

2) Bertaubat dari segala dosa dengan taubat yang sungguh-sungguh 

3) Mintalah kerelaan lawan. . 

4) Pelajarilah ilmu syariat (fikih) agar dapat beribadah dengan benar, sehingga terbebas dari siksa neraka. 

d. Abdul Farid Zunun Al Misri 

Lahir di Naubah tahun 156 Hl773 M dan meninggal tahun 246 H/860 M. Disamping sebagai seorang sufi, ia juga ahli ilmu pengetahuan dan filsafat. Beliau dapat membaca huruf hieroglyph yang ditinggalkan di zaman Firaun di Mesir. 

e. Abu Yazid al Bustami 

Lahir di Bistam, Persia tahun 874 M dan meninggal pada tahun 947 M di Persia. Walaupun orang tuanya tergolong berada, namun Abu Yazid memilih hidup sederhana dan sangat menaruh kasih sayang kepada fakir miskin. Sebagian besar waktunya ia gunakan untuk beribadah kepada Allah SWT. 

3. Kedokteran 

Ilmu kedokteran dapat diartikan sebagai ilmu yang membicarakan cara-cara pemeliharaan tubuh manusia agar tetap sehat dan dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Selain itu, juga membahas tentang cara-cara penanggulangan atau penyembuhan tubuh yang terkena penyakit dengan cara mendiagnosis (menentukan) penyakitnya, kemudian mengobatinya (terapi). Dengan demikian, ilmu kedokteran meliputi unsur tindakan penjagaan tubuh dan penyakit (preventif) dan pengobatan ketika kena penyakit (kuratif). 

Ajaran Islam sangat menganjurkan agar setiap orang menjaga kesehatannya, yaitu diantaranya dengan makan dan minum yang halal dan baik. Berolahraga, berpakaian bersih, mengatur lingkungan sehingga rapi, bersih serta dianjurkan berobat jika terkena penyakit. 

Nabi Muhammad SAW bersabda : 

Artinya : "Sesungguhnya Al/ah te/ah menurunkan penyakit dan menjadikan untuk kamu bahwa setiap penyakit ada obatnya. Oleh karena itu, berobatlah tetapi jangan berobat dengan yang haram. " (HR. Abu Dawud) 

Manfaat Ilmu Kedokteran 

Adapun manfaatnya, antara lain sebagai berikut. 

a. Memberi petunjuk kepada umat manusia tentang cara-cara memelihara kesehatan dan usaha-usaha pencegahan terhadap eerbagai macam penyakit.. . 
b. Memberi pertolongan kepada orang sakit agar sembuh dari sakitnya. 
c. Memperoleh kebaikan-kebaikan baik bagi kehidupan duniawi maupun ukhrawi. 
d. Memperoleh tambahan bukti tentang adanya Allah dengansegala sifat-Nya yang Maha Sempurna, sehingga iman dan taqwanya meningkat. 

Tokoh-tokoh muslim dalam ilmu kedokteran 
a. Hunain Ibnu Ishaq 

Lahir pada tahun 809 M dan meninggal tahun 874 M. Beliau adalah dokter spesialis mata. Beliau telah menerjemahkan buku-buku kedokteran yang berbahasa Yunani ke dalam bahasa Arab. 

b. Abu Bakar Muhammad Ibnu Zakaria Ar Razi 
Lahir pada tahun 866 M dan meninggal tahun 909 M. Buku yang diberi judul Al Bawi jadikan pegangan di falkutas kedokteran. Beliau menemukan penyakit cacar dan membaginya menjadi cacar air (variola) dan cacar merah (rougella). Beliau juga menemukan terapi tekanan darah tinggi dan penggunaan kayu pengapit untuk patah tulang dan masih banyak lagi penemuannya. 

c. Ibnu Sina 
Beliau seorang tokoh kedokteran yang ahli juga dalam bidang filsafat bukunya Al Qanun Fi Thib, merupakan buku yang terluas dipergunakan oleh kalangan kedokteran baik di negara Islam maupun negara Eropa. Dalam buku tersebut mengajarkan metode penormalan dengan jalan pembersihan luka (disinfection). Buku ini diperjelas dengan banyak gambar dan sketsa yang menunjukkan pengetahuan anatomi yang mendalam. 

d. Abu Marwan Malik Ibnu abil 'Ala Ibnu Zuhr 
Lahir pad a tahun 1091 M dan meninggal tahun 1162 M. Bukunya AT Taiser dipergunakan oleh dokter-­dokter sebagai buku pegangan terutama mengeani percobaan klinik dan beliau juga menulis kitabal Iqtidla, yang menjadikannya terkenal sebagai spesialis penyakit dalam. 

e. Ibnu Rusyd  
Selain filosof, ia juga perintis di bidang penelitian pembuluh darah dan penyakit cacar. 

f. Abdul Qasim Az Zahrawi 
Beliau dikenal sebagai perintis ilmu pengenalan penyakit (diagnostic) dan cara penyembuhan (therapeu­tic) penyakit telinga, pembedahan telinga untuk pengembalian pendengaran. 

4. Sejarah 
Kata sejarah berasal dari bahasa Arab Syajarah, yang artinya pohon, maksud adalah pohon mengandung sesuatu yang tersembunyi yaitu akar. Jadi belajar sejarah jangan hanya melihat yang tampak saja, tapi juga harus sampai ke akarnya. Menurut istilah, sejarah adalah ilmu yang mempelajari tentang berbagai peristiwa masa lampau yang meliputi waktu dan tempat peristiwa itu terjadi, pelakunya, sebab-sebabnya, dan lain sebagainya yang disusun secara sistematis. Dan Al Qur'an juga menganjurkan untuk belajar sejarah. 

Allah SWT berfirman: . 
Artinya: "Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orangyang mempunyai aka/." (Q.S. yusuf: 111) 

Manfaat sejarah 

a. Sebagai pelajaran bagi umat manusia yang hidup pada masa kini, khususnya agar tidak salah langkah dalam sikap dan berbuat. 
b. Mendorong manusia untuk bertoleransi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara, sehingga kerukunan dapat terwujud. 
c. Dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan umat Islam. 

Tokoh-tokoh muslim dalam ilmu sejarah . . 
a. Ibnu Qutaibah (213-276H) 
Lahir di Kufah pada tahun 213 H dan wafat pada tahun 276 H. Beliau selain sejarawan muslim, juga seorang sastrawan terkenal dan ahli hadist yang disegani karya ilmiahnya cukup banyak, diantaranya bukunya yang berjudul Uyun AI Akhbar (kabar-kabar penting). 

b. Muhammad Ibnu Ishaq Ibnu yasar (85-151 H) 
Lahir tahun 85 H (704 M). Karya ilmiahnya diantaranya berjudul As Siyar Wal Magazi (biografi dan ekspedisi) yang membahas tentang biografi dan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW. 

c. Ibnu Khaldun 
Lahir di Tunisia tahun 1322 M dan wafat di Kairo tahun 1406 M. Beliau menulis kitab Al Ihbar sebanyak 7 jilid. IImu sejarah menurut kaidah-kaidah yang digunakannya bersifat objektif ilmiah baik di dalam pengamatan,pengumpulan, dan penyajian fakta-fakta di dalam hubungannya, maupun di dalam penyimpulannya secara logika induktif. Sejarah menurutnya tak boleh hanya sekedar menyampaikan kisah­-kisah masuk akal maupun tidak, dengan cara dugaan (spekulasi). Dengan demikian, Ibnu Khaldun menjadi konseptor pertama historiografi modern. 

d. Ath Thabari 
Selain penulis sejarab para rasul dan para raja serta sejarah umum, beliau juga dikenal sebagai penulis tafsir Al Qur'an. Beliau juga dikenal sebagai pengembara yang telah menjelajah kota, negeri, dan benua di dalam mengumpulkan bahan-bahan untuk karya sejarahnya. 

5. Geografi 
Kata geografi berasal dai Bahasa Yunani, yaitu geo yang artinya bumi dan grafi yang berarti gambar. Maksudnya adalah penggambaran letak bumi Secara istilah, geografi adalah ilmu yang menerangkan tentang kondisi suatu daerah dengan segala keadaannya seperti iklim, potensi alam. keadaan penduduk, dan sebagainya. Dengan mengetahui ilmu geografi dapat menentukan pembangunan di bidang pertanian, industri, perubahan dan pembangunan sosial masyarakat. 

Tokoh-tokoh muslim dalam ilmu geografi 

Diantaranya Al Khawarizmi, Al Bihuni, Al Maqdisi, Al Istaksi, Ibnu Hawqak, Ibnu Batuta, Al Hamdani, Yakut Ibnu Abdullah, AI Hamawi, dan Al Mas’udi. 

6. Geometri 
Geometri adalah sebagai ilmu ukur cabang matematika yang menerangkan sifat-sifat garis, sudut, bidang, dan ruang. Ilmu geometri dapat dimmanfaatkan antara lain untuk kepentingan para perancang bangunan agar dapat kokoh dan tahan terhadap goncangan/bertahan lama. 

Tokoh muslim dalam ilmu geometri 

a. Al Khawarizmi (194 H/780 M - 266 H/850M) 
Beliau menulis buku yang berjudul Al Jabr wal Muqabala (pengetahuan kembali dan perbandingan) sebagai pendorong munculnya ilmu pasti di Eropa pada abad pertengahan. Dari sini muncul istilah algebra di dalam di dalam bahasa Eropa, demikian juga istilah algorisma (algoritme ) berasal dari nama Al Khawarizmi. Buku itulah yang memperkenalkan angka-angka Arab dan sistem persepuluh kepada Eropa. 

b. An Nuraizi (770 M-833M) 
Beliau telah membuat planetarium yang ketepatannya diakui oleh angkatan yang yang datang seabad kemudian, yakni Ahmad Ibnu Yunus (958 M - 1009 M) dari kerajaan Tabimiyah di Mesir. Beliau juga membuat peneropong bintang untuk menggambarkan gerak benda-benda angkasa dan untuk mengukur jarak. 

c. Ali Hasan Ibnu Haitam (965 M,- j023M) 
Beliau menemukan bentuk lengkung yang ditempuh cahaya ketika berjalan di udara. Alat ini dapat melihat cahaya bulan dan matahari belum bendanya benar-benar tampak di cakrawala. 

d. Umar Khayam 
Bukunya Al Jabar diterjemahkan oleh E. Weopok ke dalam bahasa Perancis. Al Jabar karya Umar Khayam ini lebih maju dari Al Jabar karya Buktides dan AI Khawarizmi.


0 comments:

Post a Comment