Pemilihan Mekanisme Inferensi

Mekanisme inferensi adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penelusuran dengan menggunakan isi daftar aturan berdasarkan urutan pola tertentu. Selama proses konsultasi antar sistem dan pemakai, mekanisme inferensi menguji aturan satu demi satu sampai kondisi aturan itu benar. 

Secara umum ada teknik utama yang digunakan dalam mekanisme inferensi untuk pengujian aturan, yaitu penelusuran dempster shefer. Kepercayaan dalam hipotesis di konstitusikan melalui jumlah dari masa dari keseluruhan kumpulan dengan (seperti jumlah dari masa untuk keseluruhan subset dari hipotesis). Merupakan jumlah dari kepercayaan dimana secara langsung mendukung sekumpulan hipotesis yang diberikan terakhir, membentuk dasar. Kepercayaan ( biasanya dinotasikan dengan Bel ) mengukur kekuatan dari barang bukti dalam kesukaan dari sekumpulan atau proporsi. Memiliki rentang antara 0 ( mengindikasikan tidak ada barang bukti ) sampai 1 ( yang menunjukan kepastian). Merupakan sebuah batas atas dari kemungkinan dimana hipotesis dapat menjadi benar. 

Dapat memungkinkan menjadi kondisi dari sistem menuju nilai yang diinginkan, dikarenakan terdapat banyak barang bukti yang kontradiksi hipotesis. Plausability (hal yang masuk akal ) didefinisikan sebagai Pl(s) = 1 – Bel ( -s). juga memiliki rentang dari 0 sampai 1 dan mengukur tambahan dimana setiap barang bukti merupakan selera dari -s merupakan ruang diluar dari pada s. 

Seorang pasien melakukan konsultasi diagnosa kepada dokter, kemudian dokter tersebut melakukan diagnosa , dalam melakukan diagnosa pertama tersebut diketahui terdapat gejala batuk dan demam dengan tingkat kepercayaan dokter sebesar 72%. Kemudian beberapa hari kemudian pasien tersebut datang kembali dengan melakukan diagnosa lanjutan dengan gejala sesak nafas, banyak mengeluarkan dahak kuning,dan nafas tersengal sengal dengan tingkat kepercayaan dokter 84%. 

Dengan mengetahui gejala yang dialami pasien serta dominasi tingkat kepercayaan maka akan didapatkan penyakit berdasarkan gejala tersebut.Dari beberapa diagnosa tersebut disimpulkan melalui metode demspter-shafer bahwa pasien tersebut diketahui berpenyakit TBC . Berikut gambaran korelasi gejala dan penyediaan solusi penyakit. 

Dalam mencari hasil diagnosa akan dimulai dengan memberikan pertanyaan mengenai gejala yang dialami oleh pasien dengan memberikan daftar macam gejala sehingga diperoleh suatu diagnosa penyakit dan hasil akhir kesimpulan dari gejala penyakit tersebut. Metode Dempster shefer merupakan gambaran algoritma, untuk sistem analisa diagnosa penyakit secara umum dapat digambarkan sebagai berikut : 


0 comments:

Post a Comment