Implikasi Filsafat Progesivisme Terhadap Pendidikan

Menurut progesivisme proses pendidikan mempunyai dua segi, yaitu: psikologis dan sosiologis. Dari segi psikologis, pendidik harus dapat mengetahui tenaga-tenaga atau daya-daya yang ada pada anak didik yang akan dikembangkan. Dari segi sosiologis, pendidik harus mengetahui ke mana tenaga-tenaga itu harus dibimbingnya.

Guru dalam melakukan tugasnya dalam praktek pendidikan berpusat pada anak, mempunyai peranan-peranan sebagai berikut: 
  1. Fasilitator, atau orang yang menyediakan dirinya untuk memberikan jalan bagi kelancaran proses belajar sendiri siswa.
  2. Motifator, atau orang yang mampu membangkitkan minat siswa untuk terus giat belajar sendiri menggunakan semua alat dirinya.
  3. Konselor, atau orang yang dapat membantu siswa menemukan dan mengatasi sendiri masalah-masalah yang telah dihadapi setiap siswa dalam kegiatan belajar sendiri.
Guru perlu mempunyai pemahaman yang baik tentang katakteristik siswa, dan teknik-teknik memimpin perkembangan siswa, serta kecintaan kepada anak, agar dapat melaksanakan peranan-peranan yang baik.
Implikasi Aliran Progesivisme Terhadap Pendidik Dalam Pendidikan

Peranan guru adalah membimbing siswa-siswa dalam dalam kegiatan pemecahan masalah dan kegiatan proyek. Mungkin akan banyak guru yang kurang senang terhadap peran ini, karena didasarkan atas suatu anggapan bahwa siswa mampu berpikir dan mengadakan penjelajahan teradap kebutuhan dan minat sendiri.

Guru harus menolong siswa dalam menentukan dan memilih masalah-masalah yang bermakna, menemukan sumber-sumber data yang relevan, menafsirkan dan menilai akurasi data, serta merumuskan kesimpulan. Guru harus mampu mengenali siswa, terutama pada saat apakah dia memerlukan bantuan khusus dalam suatu kegiatan, sehingga ia dapat meneruskan penelitiannya. Guru dituntun untuk sabar, fleksibel, berfikir interdisipliner, kreatif dan cerdas.

Dalam prinsip-prinsip pendidikan peranan guru tidak langsung, melainkan memberi petunjuk kepada siswa. Kebutuhan dan minat siswa akan menentukan apa yang mereka pelajari. Anak harus diizinkan untuk merencanakan perkembangan diri sendiri, dan guru harus membimbing kegiatan belajar.

Semoga Bermanfaat 

Silahkan Lihat Tentang 


0 comments:

Post a Comment