KANDUNGAN
Kandungan utama lingzhi adalah Protein, Polisakarida (Ganodelan A, Ganodelan B, dan beberapa jenis Glukans), Triterpenoid (asam ganodermik, ganodermadiol, dan 110 macam lainnya) yang strukturnya mirip hormon steroid, juga Germanium, Ergosterol, Coumarin, Mannitol, Alkaloid, Asam Lemak tak jenuh, Adenosin, dan berbagai Vitamin (B, C, D) serta mineral (natrium, kalsium, seng, besi, fosfor).
WARNA-WARNI
Lingzhi merah, hitam, biru, kuning, hijau, ungu. Secara garis besar terdapat enam jenis lingzhi yang dibedakan berdasar warnanya, yaitu lingzhi merah (berkhasiat terutama untuk gangguan kesehatan yang berkaitan dengan organ jantung dan pembuluh darah), ungu (untuk gangguan yang berkaitan dengan persendian), hijau (untuk liver), putih (untuk paru-paru dan kulit), kuning (untuk limpa), hitam (untuk ginjal dan otak).
Walaupun masing-masing jenis memiliki khasiat utama pada organ yang berbeda-beda, secara umum semua jenis lingzhi berfungsi sebagai Adaptogen yang menormalkan berbagai gangguan fungsi tubuh. Kandungan polisakarida, germanium, triterpenoid pada Reishi (nama lain jamur lingzhi.ed) bekerja melawan kanker dengan membersihkan racun, mengembalikan sel-sel tidak normal menjadi sel normal, serta berfungsi sebagai Imunomodulator (pembangkit kekebalan tubuh) dan imunoterapi. Juga dapat mencegah Angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru pada sel-sel kanker) sehingga sel kanker tidak bisa menyebar.
Kemampuannya memperbaiki sirkulasi darah ikut meningkatkan kandungan oksigen dalam sel. Kadar oksigen tinggi dalam sel membuat sel-sel kanker mati. Demikian juga kemampuannya membersihkan racun, membuat sel kanker kehilangan sarana utama untuk hidup dan berkembang.
Selain kemampuan antikanker, lingzhi sangat dikenal untuk menormalkan tekanan darah –tinggi maupun rendah–, mencegah stroke, anti-oksidan, anti-nyeri, anti-radang, anti-virus, anti-jamur, anti-alergi, menurunkan kadar lemak, kolesterol, gula darah, menyembuhkan bronkhitis, hepatitis, menekan efek samping kemoterapi/radiasi, dan masih banyak lagi. Kemampuannya menyembuhkan berbagai penyakit dan gangguan kesehatan, tak lain disebabkan daya adaptogennya, yaitu dengan menormalkan semua fungsi tubuh yang terganggu.
Dalam sejarah panjangnya sebagai herba pengobatan yang diandalkan, tidak pernah dilaporkan adanya efek samping yang serius, kecuali efek samping ringan setelah pemakaian jangka panjang –misalnya enam bulan– berupa rasa agak kering pada rongga mulut dan rongga hidung. Efek samping ini segera hilang setelah pemakaian dihentikan sementara, untuk kemudian diteruskan lagi.
0 comments:
Post a Comment