Untuk mendeteksi adanya kerusakan hati, pemeriksaannya dengan pengukuran
SGOT dan SGPT. Keduanya terdapat dalam sel hati dalam jumlah yang besar dan
ditemukan dalam serum dalam jumlah yang kecil. Kadarnya dalam serum akan
meningkat ketika sel rusak atau membran sel terganggu
·
SGOT (Serum Glutamat Oksaloasetat trans)
Penurunan kadar SGOT terjadi pada saat kehamilan,
diabetik ketoasidosis dan beri-beri, sedangkan peningkatan kadar SGOT pada
kondisi infark miokard akut (IMA), ensefalitis,
nekrosis, hepar, penyakit dan trauma muskuloskeletal, pankreatiis akut,
eklampsia, dan gagal jantung kongestif.
Obat yang dapat
meningkatkan nilai SGOT : Antibiotik, narkotik, vitamin (asam folat,
piridoksin, vitamin A), antihipertensi (metildopa, guanetidin), teofilin,
golongan digitalis, kortison, flurazepam, indometasin, isoniasid, rifampisisn,
kontrasepsi oral, salisislat, injeksi intramuskular.
1. Isoniazid
Isoniazid
dapat menimbulkan ikterus dan kerusakan hati yang fatal akibat terjadinya
nekrosis multilobular. Sehingga hal ini menyebabkan peningkatan aktivitas enzim
transaminase
·
Serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT)
Peningkatan
Kadar : Hepatitis (virus) akut, hepatotoksisitas yang menyebabkan nekrosis
hepar (toksisitas obat atau kimia); agak atau meningkat sedang : sirosis,
kanker hepar, gagal jantung kongestif, intoksikasi alkohol akut; peningkatan
marginal: infark miokard akut (IMA)
Obat
yang dapat meningkatkan SGPT : Antibiotik, narkotik, metildopa, guanetidin,
sediaan digitalis, indometasin, salisilat, rifampisin, flurazepam, propanolol,
kontrasepsi oral, timah, heparin.
1. Rifampisin
Mekanisme
Kerja: Rifampisin dapat meningkatkan hepatotoksik sehingga menyebabkan
peningkatan aktivitas enzim transaminase.
·
Kolesterol
Obat-obat yang dapat menurunkan nilai
kolesterol : Tiroksin, estrogen, aspirin, antibiotik (tetrasiklin dan neomisin), asam
nikotinik, heparin, kolkisin.
Obat-obat yang dapat meningkatkan nilai
kolesterol : Pil KB, epinefrin, fenotiazin, vitamin A dan D, sulfonamid, fenitoin
(Dilantin).
1.
Vitamin C dosis tinggi menurunkan kadar kolestesterol
melalui mekanisme:



·
Trigliserida
Penurunan kadar : β-lipoproteinemia kongenital, hipertiroidisme, malnutrisi protein, latihan
Obat-obat yang dapat menurunkan nilai trigliserida :
Asam askorbat, kofibrat (Atromid-S), fenformin, metformin.
Peningkatan Kadar : Hiperlipoproteinemia, IMA,
hipertensi, hipotiroidisme, sindrom nefrotik, trombosis serebral, sirosis
alkoholik, DM yang tidak terkontrol, sindrom Down’s, stress, diet tinggi
karbohidrat, kehamilan.
Metformin
Mekanisme : Metformin dapat menurunkan absorbsi glukosa dari saluran
lambung-usus . Metformin hanya mengurangi kadar glukosa darah dalam keadaan
hiperglikemia serta tidak menyebabkan hipoglikemia bila diberikan sebagai obat
tunggal.
·
Kreatinin Serum
Kreatinin adalah produk
sampingan dari hasil pemecahan fosfokreatin (kreatin) di otot yang dibuang melalui
ginjal. Normalnya kadar kreatinin dalam darah 0,6 – 1,2 mg/dl. Bila fungsi
ginjal menurun, kadar kreatinin darah bisa meningkat.
- Obat Golongan AINS
Obat
golongan ini : diklofenak, indometasin, asetosal, ibuprofen, piroksikam, asam
mefenamat, ketoprofen, naproksen, meloksikam, oksaprozin, dll
Obat
golongan ini dapat menyebabkan resiko menurunnya fungsi ginjal, sehingga dapat
menyebabkan meningkatnya kadar kreatinin dalam darah.
- Amfoterisin B
Amfoterisin B dapat menyebabkan penurunan
filtrasi glomerulus yang juga berakibat pada penurunan fungsi ginjal, sehingga
dapat menyebabkan meningkatnya kadar kreatinin dalam darah.
0 comments:
Post a Comment