Menurut Suharto dan Tata Iryanto dalam Kamus Bahasa Indonesia , bahwa relevansi berarti ”Kesesuaian sesuatu yang diinginkan, Sedang menurut Poerwadarminta bahwa relevansi adalah kesesuaian keberadaan sesuatu pada tempatnya atau yang diinginkan. maka dalam hal ini relevansi dimaksudkan adalah kesesuaian gaya kepemimpinan yang diinginkan oleh karyawan Perusahaan.
Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan
Setiap organisasi tentu ada yang menggerakkannya yaitu pemimpin. Menurut Siagian (2003:36) yang dimaksud pemimpin secara sederhana ialah : "setiap orang yang mempunyai bawahan. Ini berarti pimpinan tersebut berfungsi untuk memimpin sejumlah orang lain yang disebut bawahan". Hal ini dapat dimengerti karena setiap terjadi interaksi kerja sama dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan memerlukan pemimpin. Sedang Jhon Gage Alle dalam Kartono (2004:33) menyatakan : Leader ... a guide, a conductor, a commander, yang memberi pengertian bahwa pemimpin itu harus memiliki kelebihan, kecakapan khusus agar bawahannya patuh terhadap pemimpin tersebut dalam mencapai tujuan tertentu.
Sejalan dengan pendapat di atas Kartono (2004:34) mengatakan : "Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kelebihan di satu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan". Hal ini dapat dikatakan bahwa pemimpin itu adalah seorang yang memiliki kelebihan sehingga dia mempunyai kekuasaan dan kewibawaan untuk mengarahkan dan membimbing bawahannya, sehingga dapat menggerakkan bawahannya kearah sasaran tertentu. Dengan demikian disimpulkan bahwa pemimpin itu adalah seseorang yang memiliki bawahan, juga mempunyai kelebihan sehingga dia mempunyai kekuasaan untuk mempengaruhi bawahannya ke arah pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Pimpinan yang berhasil akan mampu mempengaruhi orang lain untuk mau mengikuti dan melaksanakan apa yang telah diputuskan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Kemampuan mempengaruhi inilah yang membedakan pimpinan yang mempunyai kepemimpinan dengan pemimpin yang tidak mempunyai kepemimpinan. Kepemimpinan menurut Jhon Pfiffner dalam Handayaningrat (2001:25) : "adalah seni untuk mengkoordinasikan dan memberikan dorongan terhadap individu atau kelompok untuk mencapai tujuan yang ditentukan". Sedang menurut Howard H. Hoyt dalam buku “Aspect of Modern Public Administration” yang disadur oleh Kartono (2004:39) menyebutkan : "Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, kemampuan untuk membimbing orang".
Sejalan dengan pendapat di atas Dalton MC Farland dalam buku Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen karangan Handayaningrat (2001:25) menyebutkan : "memberikan perintah, pengarahan, bimbingan atau mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan".
Dengan demikian tampak jelas bahwa kepemimpinan itu mengandung suatu kemampuan yang dimiliki seseorang dimana kemampuan tersebut dipergunakan untuk mempengaruhi orang lain atau bawahan untuk mencapai tujuan organisasi. Demikian pentingnya peranan kepemimpinan dalam usaha pencapaian tujuan organisasi sehingga dapat dikatakan bahwa sukses atau gagalnya suatu organisasi sebahagian besar ditentukan oleh kualitas kepemimpinan yang dimiliki oleh orang-orang yang diserahi tugas memimpin organisasi itu karena orang selalu mengasosiasikan kegagalan atau keberhasilan suatu organisasi tidak terlepas dari peranan pemimpin. Ini berarti setiap pemimpin (leader) melalui kerja sama yang sebaik-baiknya harus mampu membuat para bawahannya mencapai hasil yang ditentukan, disini peranan pemimpin untuk memberikan dorongan terhadap bawahannya untuk menggerakkan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.
Sehubungan dengan pendapat di atas Kartono (2004: 7) menyatakan bahwa : "Kepemimpinan terutama mempunyai fungsi sebagai penggerak atau dinamisator dari sumber daya manusia, sumber daya alam, semua dana dan sarana yang disiapkan oleh sekumpulan manusia dalam organisasi". Dapatlah dikatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu kemampuan untuk mempengaruhi dengan memberikan dorongan atau motivasi kepada para bawahan agar mereka mau bekerja dan berprilaku untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa tugas pokok seorang pemimpin ialah menggerakkan orang-orang yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan organisasi. Pekerjaan tersebut bukanlah pekerjaan yang mudah karena yang dihadapi bukanlah benda-benda mati tapi adalah orang-orang yang masing-masing mempunyai kepribadian yang berbeda-beda satu sama lain, maka pekerjaan pemimpin merupakan pekerjaan seni tinggi, karena berisi pekerjaan yang penuh pertimbangan atau kebijaksanaan. Tegasnya seorang pemimpin harus memiliki beberapa sifat-sifat, agar yang bersangkutan dapat menjalankan kepemimpinannya dengan baik. Sifat-sifat tersebut harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta dibidang mana pimpinan itu memimpin.
Tugas pokok seorang pemimpin ialah harus mampu memimpin. Memimpin disini berarti mampu mempengaruhi, mengarahkan dan menggerakkan bawahannya. Dari beberapa defenisi tersebut di atas penulis dapat menarik suatu kesimpulan tentang kepemimpinan sebagai berikut :
a. Dicintai dan disegani bawahannya
b. Kemampuan rata-rata lebih menonjol
c. Mampu mengarahkan dan menggerakkan bawahannya.
0 comments:
Post a Comment